Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga menyokong otot rupiah. Apalagi, bank sentral menegaskan akan tetap menyokong mata uang.
Rupiah pun berangsur-angsur mulai pulih dari keterpurukannya. Mata uang Garuda terapresiasi 0,5% ke level Rp 9.405 per dollar AS pada pukul 16.50 di Jakarta. Bahkan, di awal perdagangan, rupiah sempat menguat ke Rp 9.359 per dollar AS.
Sesuai prediksi para ekonom, hari ini, bank sentral mempertahankan suku bunga di 6,75%. BI juga menyebut, akan terus menjaga laju inflasi dan volatilitas mata uang. BI akan mulai menawarkan deposito berjangka dalam dollar AS mulai 13 Juni, guna menstabilisasi rupiah.
David Carbon, analis DBS Group Holdings Ltd. memprediksi, BI masih akan menahan suku bunga di level serupa hingga akhir tahun ini. Menurutnya, bank sentral sudah berubah fokus dari semula pro-pertumbuhan menjadi lebih pro-stabilitas. Cara tersebut dilakukan untuk menghindari risiko berkelanjutan yang bisa menyebabkan dana asing keluar dan melemahnya rupiah.
"Keputusan Bank Indonesia mendorong kepercayaan pasar. Apalagi, pernyataan bank sentral yang menekankan komitmennya untuk menjaga rupiah dan daya beli dalam negeri," kata Rully Nova, analis valas PT Bank Himpunan Saudara 1906 di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News