kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga diramal tak berubah, begini proyeksi IHSG hari ini


Kamis, 17 September 2020 / 05:50 WIB
Suku bunga diramal tak berubah, begini proyeksi IHSG hari ini


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, tengah menggelar FOMC Meeting pada Selasa 15 September 2020 hingga Rabu 16 September 2020. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu 16 September 2020 hingga 17 September 2020. 

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan, kemungkinan besar hasil  FOMC Meeting tidak akan menurunkan Fed Fund Rate (FFR) atau tingkat suku bunga acuan. Asal tahu saja, FFR saat ini berada di level 0% hingga 0,25%. 

"FOMC tidak mungkin menurunkan suku bunga acuan karena sudah berada di bawah dan Amerika Serikat tidak mempunyai kebijakan bunga negatif," jelas Hans Kwee kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9). Oleh karenanya, FFR yang tetap tidak akan berdampak signifikan terhadap IHSG. 

Baca Juga: Tunggu hasil rapat The Fed dan RDG BI, IHSG diprediksi bergerak terbatas

Tidak jauh berbeda, Analis Phillip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr juga mengamati FOMC Meeting masih akan mempertahankan suku bunga saat ini. Menurutnya, pasar akan lebih menunggu pandangan The Fed tentang kehati-hatian terkait pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi Covid-19 ini. 

"Juga penjelasan mengenai rincian dari rencana The Fed dalam memberikan arah kebijakan atau forward guidance menyusul pengumuman kerangka kerja baru mengenai target inflasi pada akhir bulan Agustus lalu," jelas Zamzami kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9). 

Sementara itu, Zamzami juga berpendapat BI akan menahankan tingkat suku bunga acuan BI 7-Days Reserve Repo Rate (BI 7DRRR) di level 4%. Sebab, nilai tukar sedang volatile. Jika suku bunga acuan diturunkan di tengah volatilitas nilai tukar, maka dapat memicu outflow yang lebih besar. Saat ini BI cenderung fokus terhadap stimulus melalui QE yaitu pembelian SUN secara langsung, primary maupun secondary. 

Hal senada diungkapkan oleh Hans Kwee, tekanan pada nilai tukar rupiah akan mendorong RDG BI mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Walaupun, lanjutnya, memang ada  beberapa pihak yang mengharapkan suku bunga acuan dipangkas lagi. 

Baca Juga: Ada FOMC Meeting dan RDG BI, IHSG diprediksi kembali terkoreksi pada Kamis (17/9)

Oleh karenanya, jika suku bunga acuan dipertahankan di level 4%, pelaku pasar akan merespon negatif hal tersebut walaupun tidak akan terlalu drastis. Diperkirakan, jika BI tetap mempertahankan tingkat suku bunga, maka IHSG akan bergerak melemah di kisaran 4.950 hingga 5.000. 




TERBARU

[X]
×