Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek reksadana pasar uang diprediksi bakal jadi pilihan investor di tengah potensi kenaikan suku bunga. Reksadana pasar uang dianggap sebagai alternatif investasi karena memberikan return menarik dan likuiditas yang tinggi.
"Melihat pasar saham yang sangat fluktuatif membuat investor akan parkir ke reksadana pasar uang, karena memberikan return lebih tinggi dibanding deposito dan dapat dicairkan kapan saja," ucap Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi kepada Kontan.co.id, Senin (4/7).
Reza memperkirakan Bank Indonesia (BI) bakal menaikkan suku bunga sebesar 75 basis point dari 3,5% ke 4,25%.
"Ketika suku bunga meningkat, secara historis reksadana pasar uang lebih baik dibanding dengan saham dan obligasi," ujar Reza.
Baca Juga: Kembali Turun, Hasil Lelang SUN Hari Ini Hanya Capai Rp 15,98 Triliun
Reza menambahkan, reksadana pasar uang selalu menjadi first entry bagi first time investor dan safe haven sehingga akan tetap diminati.
Reza memproyeksikan reksadana pasar uang di akhir tahun akan memberikan imbal hasil sebesar 4% hingga 5% tergantung pada keputusan BI akan menaikan suku bunga atau tidak.
Menurut Reza, angka tersebut keluar dari perhitungan dari bunga yang didapat dari penempatan deposito dan juga imbal hasil dari obligasi.
Baca Juga: Pasar Obligasi Dibayangi Kenaikan Suku Bunga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News