kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah tertekan 0,11%, IHSG diprediksi menguat tipis pada Selasa (14/9)


Senin, 13 September 2021 / 18:47 WIB
Sudah tertekan 0,11%, IHSG diprediksi menguat tipis pada Selasa (14/9)
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan patung banteng dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (13/9). IHSG melemah 6,71 poin atau 0,11% menjadi 6.088,157. 

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor teknologi melorot paling dalam hingga 1,60%. Setelahnya disusul sektor barang baku yang tertekan 0,74% dan sektor barang konsumen primer yang menurun 0,64%

Valdy Kurniawan, Analis Phintraco Sekuritas mencermati, pelemahan IHSG hari ini dipicu oleh antisipasi perkembangan kebijakan PPKM terbaru. Di sisi lain, pelaku pasar juga mengantisipasi data ekonomi, terutama inflasi Amerika Serikat (AS) dan data ekspor-impor Indonesia yang akan rilis pekan ini. 

Adapun pelaku pasar juga memperhatikan pertemuan The Fed yang akan digelar pekan depan, terutama pidato dari Gubernur The Fed Jerome Powell. 

Baca Juga: IHSG turun 0,11% ke 6.088 di perdagangan Senin (13/9), net buy asing Rp 43,69 miliar

Sentimen-sentimen itu masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG besok Selasa (14/9). Walau begitu, Valdy memproyeksikan pergerakan IHSG besok akan menguat terbatas di kisaran 6.100 hingga 6.130. 

"Secara teknikal, stochastic RSI telah membentuk golden cross. Sementara MACD berpotensi membentuk golden cross jika terdapat konfirmasi rebound ke 6.100," ujarnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (13/9). 

Ia menambahkan, terkait pengumuman data ekspor-impor bulan Agustus 2021, diperkirakan nilai ekspor dan impor akan tumbuh masing-masing 36,9% year on year (yoy) dan 45,1% yoy. Capaian itu lebih tinggi dari pertumbuhan Juli 2021. 

Dengan demikian, neraca Perdagangan Indonesia diperkirakan surplus US$ 2,36 miliar pada Agustus 2021. 

Dari eksternal, pelaku pasar akan fokus pada rilis data inflasi AS yang diproyeksi turun ke 5,3% yoy di Agustus 2021. Penurunan inflasi dan data Non Farm Payrolls yang kurang memuaskan diperkirakan akan mendorong The Fed untuk lebih dovish pada pertemuan berikutnya pada Selasa (21/9). 

Melihat sentimen-sentimen tersebut, Valdy merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham seperti AGRO, BBRI, ANTM, KRAS, PGAS, ASSA, dan SCMA pada perdagangan besok Selasa. 

Selanjutnya: IHSG turun 0,11% ke 6.088 pada perdagangan Senin (13/9), asing beli ASII, ENRG, CPIN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×