Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasca mencetak rekor baru, hari ini Kamis (9/4) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melemah. Rabu (8/4) kemarin, IHSG ditutup turun 36,70 poin (0,66%) ke level 5.485,58. Meski begitu, investor asing masih mencetak net buy Rp 258,1 miliar.
Pada perdagangan kemarin juga hampir semua sektor saham memerah terkecuali sektor agribisnis yang mengalami kenaikan 0,54%. Sementara, pelemahan tertinggi terjadi pada sektor saham aneka industri yakni 1,65% dan diikuti sektor pertambangan yang juga ikut turun 0,77%.
Untuk hari ini, Achmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani memperkirakan IHSG akan bergerak berfluktuasi melemah di kisaran 5.475-5.550.
Hal tersebut berdasarkan pertimbangan dari sisi teknikal kemarin IHSG, menperlihatkan indikator RSI melemah tajam. Indikator William's %R dan ROC juga cenderung turun. Lalu, pola seperti double top. "Kemarin harga dibuka gap bawah dan pelemahan indeks kemarin diikuti dengan penurunan volume," papar Yaki.
Adapun sentimen yang akan mempengaruhi datang dari pelemahan harga minyak dan pelemahan kembali dollar AS menjelang pertemuan The Fed terkait penentuan kenaikan suku bunga. Selain itu, ada pula dari penurunan data pesanan barang pabrikan di Jerman ketika, Europe Central Bank telah memasuki bulan kedua dari program Quantitative Easing-nya. Serta, bank sentral Jepang yang akan tetap melanjutkan stimulusnya.
Ia juga merekomendasikan beberapa saham yang bisa dipertimbangkan untuk trading hari ini: AALI, CPIN, GGRM, PTPP, SGRO, TLKM dan WIKA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
