Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inovasi menjadi kunci pertumbuhan di tengah kondisi oversupply semen. Strategi ini yang telah dan akan terus dilakukan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
"Inovasi kami lakukan di semua aspek produksi, proses dan model bisnis," ujar Adi Munandir, Direktur Pemasaran & Supply Chain SMGR, Kamis (9/9). Strategi ini telah dijalankan mulai tahun lalu, dan akan lebih digalakkan mulai tahun ini hingga ke masa mendatang.
Salah satu inisiatif yang telah dilakukan adalah, inovasi dengan meluncurkan produk turunan semen, yakni mortar. SMGR juga menyentuh end consumer dengan meluncurkan teknologi monolitik.
Teknologi tersebut memungkinkan pembangunan rumah hanya dilakukan dalam satu hari. Hal ini memungkinkan dilakukan lantaran pembangunan menggunakan sejenis cetakan beton.
Baca Juga: Jaga kualitas keuangan, Semen Indonesia (SMGR) akan percepat pelunasan utang
Cetakan tersebut bisa digunakan secara berulang. Sehingga, teknologi ini juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah kayu yang selama ini digunakan untuk mencetak beton secara konvensional.
Guna memaksimalkan solusi pembangunan rumah yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, SMGR juga menggandeng kontraktor serta arsitek dengan reputasi terbaik. SMGR juga mengajak lembaga keuangan seperti bank dan fintech untuk mengoptimalkan solusi pendanaan bagi konsumen.
Sehingga, SMGR telah berubah dari yang sebelumnya hanya sekadar produsen semen menjadi penyedia solusi penyedia rumah yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Inovasi lain yang bakal terus dilakukan adalah digitalisasi ke seluruh jaringan distribusi perusahaan. "Ini akan meningkatkan daya saing kami karena mampu menyediakan suplai semen ke lapangan lebih cepat," imbuh Adi.
Selanjutnya: Ini cara Semen Indonesia (SMGR) meminimalisir dampak kenaikan harga batubara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News