Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga minyak kelapa sawit sepanjang tahun lalu membuat PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) harus membukukan kenaikan rugi bersih. Tahun ini, anggota indeks Kompas100 ini, berencana untuk fokus mengendalikan biaya dan meningkatkan produktivitas agar rugi tak lagi membengkak.
Sekretaris Perusahaan Salim Ivomas Pratama (SIMP) Yati Salim dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Kamis (16/4) menjelaskan, akan memprioritaskan investasi belanja modal yang memiliki potensi mengerek pertumbuhan kinerja. Misalnya melanjutkan kegiataan untuk tanaman baru atau penanaman kembali.
Tak hanya itu, anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga akan meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun satu pabrik kelapa sawit baru di Kalimantan Timur. Pabrik tersebut berkapasitas 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Pabrik ini ditargetkan selesai pada tahun 2020 seiring dengan pertumbuhan produksi TBS di area tersebut.
Baca Juga: Rugi bersih Salim Ivomas Pratama (SIMP) naik 613,3% pada 2019, berikut penyebabnya
Strategi SIMP lainnya adalah menghemat biaya dan meningkatkan inovasi agar produtivitas meningkat. Pada divisi minyak dan lemak nabati SIMP mengaku akan meningkatkan penetrasi dan pangsa pasar, memperkuat rantai pasokan dan jaringan distribusi serta merencanakan kapasitas produksi.
Salah satu daerah tujuan ekspor CPO di India dan China yang harus ditutup karena pandemi virus corona ternyata tidak berdampak besar bagi SIMP. Pasalnya, seluruh hasil produksi CPO SIMP untuk memenuhi kebutuhan bahan baku divisi minyak dan lemak nabati. Sementara itu, penjualan ekspor dari divisi tersebut ke China hanya berkontribusi 5% terhadap total penjualan SIMP.
Baca Juga: Kinerja emiten CPO milik grup besar lesu di 2019, analis: Sahamnya masih menarik
Pada tahun ini, SIMP akan menggunakan dana kas dari kegiatan operasional untuk memenuhi kegiatan operasional dan investasi. "Disamping itu kami juga mencari peluang pendanaan dari bank atau lembaga keuangan non bank," jelas Yati.
Sepanjang tahun lalu, SIMP rugi bersih Rp 546,15 miliar, naik 613,3% dari tahun 2018 yang sebesar Rp 76,57 miliar. Ini karena penjualan Salim Ivomas Pratama menurun 3% menjadi Rp 13,65 triliun. Penurunan terjadi lantaran harga jual rata-rata CPO menyusut 3% dan harga jual palm kernel merosot 39% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News