Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Penta Valent Tbk (PEVE) menyiapkan strategi untuk memacu distribusi produk farmasi dan barang konsumsi. Emiten yang menjadi bagian dari Tancorp Group ini memandang sejumlah peluang untuk menumbuhkan bisnis pada kedua segmen tersebut.
PEVE optimistis bisa menggapai peluang itu dengan sokongan dari jaringan bisnis Tancorp Group milik crazy rich Surabaya, Hermanto Tanoko. Di dalam manajemen PEVE, Hermanto menduduki posisi komisaris utama. Tancorp membawa PEVE melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Januari 2023.
Jauh sebelum go public, PEVE telah lebih dulu eksis sejak September 1968. PEVE bergerak di bidang distributor produk-produk farmasi dan barang-barang konsumsi seperti kosmetik, personal care, toiletries dan household. Sejak tahun 2009, PEVE meningkatkan kompetensinya untuk mendistribusikan produk-produk rantai dingin alias cold chain products (CCP).
Asal tahu saja, dalam bisnis CCP, produk harus dijaga pada rentang temperatur 2°C– 8°C secara konstan pada waktu penyimpanan, pengiriman, sampai dengan diserahkan kepada rumah sakit atau apotek. PEVE semakin memantapkan diri di segmen ini dengan mengantongi sertifikat Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Baca Juga: Penjualan dan Laba Penta Valent (PEVE) Meningkat pada Kuartal III-2023
Direktur Penta Valent Franxiscus Afat Adinata Nursalim menegaskan konsistensi PEVE mengembangkan operasional yang andal, sembari terus menjalin kerja sama dengan para prinsipal produk farmasi maupun barang konsumsi.
"Effort ini mendorong pertumbuhan penjualan dari prinsipal-prinsipal existing, juga pararel mendapatkan beberapa prinsipal baru potensial," kata Afat kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11).
Afat bilang, strategi itu telah membawa PEVE sukses menumbuhkan kinerja dalam periode sembilan bulan 2023. Sampai dengan bulan September, PEVE mampu meraup penjualan bersih senilai Rp 1,79 triliun atau meningkat 14,74% dibandingkan capaian Rp 1,56 triliun per September 2022.
Jika dirinci, produk farmasi berkontribusi dominan senilai Rp 1,55 triliun atau 86,6% dari penjualan bersih PEVE per September 2023. Sementara produk konsumer menyumbang Rp 242,20 miliar. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kinerja penjualan produk farmasi maupun konsumer kompak menanjak, masing-masing naik 13,97% dan 23,54%.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, keuntungan PEVE ikut terkerek naik. PEVE mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 24,40 miliar sampai dengan September 2023. Tumbuh sebanyak 59,79% dibandingkan laba per September 2022 yang kala itu mencapai Rp 15,27 miliar.
Baca Juga: Penta Valent (PEVE) Targetkan Pertumbuhan Bisnis 20% pada Tahun Ini
"Sebagai perusahaan distribusi, sebagian besar biaya Penta Valent relatif adalah biaya tetap seperti sewa gudang, biaya karyawan. Sehingga peningkatan sales menyebabkan peningkatan produktivitas yang secara otomatis meningkatkan laba bersih," terang Afat.
Afat bilang, PEVE ingin mempertahankan pertumbuhan kinerja di akhir tahun 2023 seperti capaian hingga kuartal ketiga. Sebagai estimasi, manajemen PEVE memproyeksikan bisa mencapai pertumbuhan penjualan sekitar 15%-16% dibandingkan tahun lalu.
Afat optimistis target tersebut bisa tercapai. Ada tiga strategi yang disiapkan untuk mencapai target tahun ini dan keberlanjutan bisnis ke depan. Pertama, meningkatkan operational excellent, baik dari aktivitas sales hingga service level kepada pelanggan.
"Kami ingin memenuhi kebutuhan pelanggan dan memastikan pengiriman produk sesuai target waktu yang telah ditentukan agar tiba tepat waktu, dengan kuantitas dan kualitas sesuai ekspektasi pelanggan," ungkap Afat.
Kedua, PEVE secara konsisten melakukan koordinasi dengan prinsipal untuk aktivitas pemasaran dalam menciptakan demand dari pelanggan. Ketiga, secara aktif tetap mencari prinsipal-prinsipal baru yang potensial, baik prinsipal produk farmasi maupun produk konsumer.
Baca Juga: Gaet Investor Baru, Kinerja Indonesian Paradise (INPP) Meningkat Pesat
Tambah Prinsipal Produk
Sampai dengan kuartal III-2023, PEVE bermitra dengan 33 prinsipal farmasi dan 10 prinsipal consumer. Hingga September 2023, PEVE berhasil menambah dua prinsipal produk farmasi dengan jangkauan distribusi nasional, yakni PT Pyridam Farma Tbk dan PT Ethica Industri Farmasi.
Di samping itu, PEVE berhasil menambah satu prinsipal produk konsumer yaitu PT Borden Eagle Indonesia dengan unggulan yang sudah dikenal luas dengan merek Cap Lang. PEVE dipercaya untuk menangani distribusi di sejumlah area seperti Sidoarjo, Mojokerto, Pati dan Blora.
Dengan memiliki 34 cabang dan 9 depo baru, lanjut Afat, saat ini PEVE bisa menjangkau ke seluruh provinsi di Indonesia. "Kami akan terus mengembangkan jaringan distribusi ke area potensial lainnya," kata Afat.
Baca Juga: Emiten Distributor Milik Hermanto Tanoko (PEVE) Jaga Level Pertumbuhan 20% Tahun ini
Hanya saja, dalam menggelar ekspansi, PEVE akan selektif mempertimbangkan potensi pasar dan memenuhi ketentuan yang berlaku. "Mengingat pembukaan cabang untuk produk farmasi harus memenuhi banyak persyaratan baik dari Departemen Kesehatan maupun dari BPOM," ujar Afat.
Pada tahun ini, PEVE pun belum menggenjot belanja modal, lantaran dana lebih fokus dialirkan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. "Sebagai perusahaan distribusi, kami lebih mengutamakan modal kerja terutama untuk pengadaan inventory produk barang dagangan," sebut Afat.
Dengan strategi yang telah disiapkan, Afat meyakini pertumbuhan kinerja PEVE bisa terjaga secara berkelanjutan. "Secara keseluruhan industri farmasi masih memiliki peluang untuk tumbuh. Demikian juga produk konsumer. Tren produk yang berhubungan dengan kesehatan dan kecantikan juga menunjukkan pertumbuhan," tandas Afat.
Baca Juga: Hermanto Tanoko: Saham Penta Valent (PEVE) Oversubscribed
Pergerakan saham PEVE masih melandai. Sempat melambung ke level Rp 244 sebagai titik tertingginya di bulan Januari, kini PEVE diperdagangkan dengan harga Rp 151 per saham. Hingga pukul 14.41 WIB perdagangan Jumat (17/11), saham PEVE merosot 3,21%.
Level harga saham PEVE saat ini hanya sedikit lebih tinggi ketimbang harga penawaran saat menggelar initial public offering (IPO). Saat melantai di BEI pada 24 Januari 2023 lalu, PEVE melepas sebanyak 353,12 juta saham atau 20% dari total modal, dengan mematok harga Rp 149 per saham.
Dari aksi tersebut, emiten anggota Tancorp Group ini mengantongi dana segar sebesar Rp 52,61 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum, dalam laporan penggunaan dana per 30 Juni 2023, PEVE telah menyerap seluruhnya untuk keperluan modal kerja sebesar Rp 50,28 miliar.
Dalam komposisi pemegang saham, PT Tancorp Mega Buana bertindak sebagai pengendali dengan menguasai 56% kepemilikan PEVE. PT Maramakmur Selaras menggenggam 12,24%, PT Multi Pidotama Mandiri 11,76%, Franxiscus Afat Adinata Nursalim mengantongi 2,20% dan kepemilikan publik sebanyak 17,80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News