kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi pengelolaan reksadana saham HPAM menyambut pulihnya ekonomi


Minggu, 17 Oktober 2021 / 21:34 WIB
Strategi pengelolaan reksadana saham HPAM menyambut pulihnya ekonomi
ILUSTRASI. Strategi pengelolaan reksadana saham HPAM menyambut pulihnya ekonomi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Prospek reksadana saham semakin menarik. Level indeks harga saham gabungan (IHSG), Jumat (15/10) menguat 0,11% ke level Rp 6.633.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi, mengatakan prospek reksadana saham jadi semakin cerah. Pertumbuhan IHSG saat ini sudah sesuai dengan proyeksi Reza sejak awal tahun, yaitu IHSG mengarah ke 6.700 sebagai target konservatifnya.

Namun, Reza mengingatkan risiko koreksi pasar saham bisa datang dari tapering off Amerika Serikat yang rencananya berlangsung di November.

Meski begitu, Reza melihat pelaku pasar sudah mempersiapkan untuk menerima kondisi jika tapering off terjadi. Sehingga koreksi yang terjadi tidak terlalu dalam dan pelaku pasar sudah melakukan antisipasi.

Baca Juga: Saham big cap menyokong kinerja reksadana saham Avrist AM di tengah kenaikan IHSG

Di sepanjang tahun ini, Reza mengatakan strategi pengelolaan reksadana saham di HPAM masuk ke sektor yang memiliki keunggulan saat ekonomi mulai berjalan.

Saham yang dipilih adalah BRPT, TPIA, SSIA, dan AKRA. Namun, Reza mengatakan kinerja reksadana saham di HPAM belum maksimal karena saham-saham yang naik saat ini merupakan saham consumer ciclycal, perbankan, dan komoditas. Reza juga memilih beberapa saham berbasis teknologi.

Reza menyarankan investor dapat melakukan pembelian reksadana saham secara bertahap. Pertimbangannya karena ada kemungkinan di negara maju terjadi inflasi tinggi dan aliran dana investasi berpotensi masuk ke emerging market.

"Jika take profit sekarang, maka sulit bagi investor untuk berharap market akan turun signifikan, karena kita tidak pernah ada yang tahu kemana arah pasar akan bergerak," kata Reza.

Selanjutnya: Masuk pekan RDG BI, simak saham pilihan rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×