kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok melimpah picu harga minyak jatuh


Jumat, 29 Juli 2016 / 16:55 WIB
Stok melimpah picu harga minyak jatuh


Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Penurunan harga minyak mentah WTI masih terus berlanjut. Pelaku pasar mengkhawatirkan pasokan minyak yang melimpah.

Mengutip Bloomberg, Jumat (29/7) pukul 14.21 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman September 2016 di New York Mercantile Exchange turun 0,51% dari hari sebelumnya ke level US$ 40,92 per barel.

Stok minyak mentah Amerika Serikat dilaporkan kembali naik ke level tertinggi sejak Mei 2016. Ini memperburuk sentimen di pasar global. Apalagi, Libya sebagai salah satu pelabuhan pengiriman minyak terbesar di dunia kini sudah mulai kembali mengoperasikan pelabuhannya.

Pemerintahan Libya sudah bersedia membayar gaji anggota Petroleum Facilities Guard yang mengontrol proses distribusi minyak di pelabuhan Libya. Hal ini berujung pada kembali dibukanya proses distribusi di pelabuhan tersebut.

“Terlalu banyak suplai minyak di pasar global, angkanya luar biasa besar. Sehingga harga minyak akan terus bergerak di kisaran US$ 40-US$ 50 per barel untuk beberapa waktu ini,” kata Jonathan Barratt, Chief Investment Officer Ayers Alliance Securities seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (29/7).

Beban belum berakhir bagi harga minyak. Baker Hughes memprediksi, rig aktif pengeboran minyak akan bertambah lagi.

“Kalau harga berhasil menembus level US$ 40 per barel itu akan menjadi masalah baru karena sampai saat ini, posisi itu merupakan support terkuat minyak WTI,” prediksi Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka.

Selama masalah pasokan masih terus membayangi harga minyak WTI, maka sulit bagi harga untuk naik. Katalis negatif di pasar akan terus membayangi secara fundamental.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×