kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Stok emas batangan di butik Logam Mulia Jakarta kosong, apa yang terjadi?


Sabtu, 15 September 2018 / 07:30 WIB
Stok emas batangan di butik Logam Mulia Jakarta kosong, apa yang terjadi?


Reporter: Grace Olivia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pasar saham yang volatile, masyarakat sepertinya lebih memilih emas sebagai aset investasi. Salah satu indikasinya, persediaan emas batangan di butik-butik Logam Mulia (LM) milik PT Aneka Tambang (ANTM) menipis. Selain didorong oleh faktor harga yang sempat terkoreksi, permintaan terhadap komoditas kuning itu kian menukik pasca Antam menjual emas batangan dalam kemasan baru berbentuk kartu bernama Certicard.

Marketing Manager Antam, Yudi Hermansyah, mengaku, stok emas batangan di sejumlah besar butik LM di Jakarta mengalami kekosongan. "Terutama yang ukuran 5 gram dan 10 gram karena paling banyak permintaannya," kata Yudi, Jumat (14/9).

Menurut Yudi, ada dua faktor pemicu kenaikan permintaan emas Antam. Pertama, harga emas dunia yang memang mengalami koreksi sejak awal tahun. Mengutip Bloomberg, harga emas kontrak pengiriman Desember 2018 di Commodity Exchange ada di posisi US$ 1.211,70 per ons troi. Lantas, harga emas di pasar spot mencatat penyusutan 9,1% sepanjang tahun ini.

"Memang kalau dirupiahkan, harga emas dunia masih terasa naik karena nilai tukar kita juga melemah. Tapi di sisi lain, pelemahan rupiah juga membuat investor merasa lebih aman berinvestasi dalam bentuk emas," ujar Yudi.

Selain itu, Yudi melihat kenaikan permintaan meningkat setelah Antam meluncurkan kemasan produk baru yaitu emas dalam bentuk kartu alias Certicard. Sejak 31 Juli lalu, Antam menjual emas batangan untuk ukuran 0,5 gram hingga 100 gram dalam kemasan baru tersebut.

"Emas kemasan Certicard ini belum banyak tersedia di pasar sehingga pembeli harus membeli langsung di butik Antam. Itu yang membuat permintaan jadi melonjak," kata Yudi.

Biasanya, Antam menjual sekitar 1 ton emas batangan setiap bulan. Namun, penjualan di bulan Juli dan Agustus mengalami kenaikan hingga mencapai 2,5 ton per bulannya.

Selain itu, Yudi juga bilang, Antam memberi stok sekitar 20 kilogram untuk setiap butik di wilayah Jakarta per harinya. Stok tersedia dalam berbagai ukuran dan biasanya tidak habis semua. "Tapi dua bulan terakhir sering cepat habis jatah hariannya di butik-butik itu," pungkas dia.

Sekadar informasi, kemasan baru emas batangan Antam dalam bentuk Certicard ini berbentuk kartu layaknya kartu kredit, namun dengan ruang di bagian tengahnya untuk menyimpan emas. Pembeli tetap menerima emas secara fisik, namun dalam kemasan yang lebih praktis di mana keterangan seperti kadar kemurnian, berat, dan tanda tangan Quality Control sudah langsung tertera.

"Jadi, pembeli menerima emas fisik dan sertfikat dalam satu kemasan, tidak terpisah lagi seperti biasanya," ujar Yudi.

Pada kemasan tersebut, terdapat juga security barcode yang berfungsi untuk mengecek orisinalitas emas. Pembeli dapat mengecek keaslian emas dengan melakukan pemindaian barcode menggunakan aplikasi CertiEye yang dapat diunduh melalui smartphone.

Ke depan, Yudi mengatakan, pembeli hanya bisa membeli emas berukuran 0,5 - 100 gram dalam kemasan Certicard tersebut. Adapun, Antam tidak menerima penukaran produk tetapi bersedia membeli kembali emas batangan dalam bentuk lama dengan harga yang sama.

"Jadi, jual dulu saja baru nanti dapat membeli lagi emas dalam kemasan Certicard tersebut," tandas Yudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×