Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Diterpa sajian data negatif beruntun, poundsterling Inggris terpuruk. Mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini kembali harus mengakui keunggulan the Greenback.
Mengutip Bloomberg, Rabu (2/12) pukul 16.30 WIB pasangan GBP/USD menukik 0,29% ke level 1,5039 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka memaparkan salah satu sentimen pemicu pelemahan adalah data konstruksi PMI Inggris November 2015 yang merosot signifikan dari 58,8 ke level 55,3. Padahal sehari sebelumnya, data manufacturing PMI Inggris bulan yang sama pun merunduk ke level 52,7 dari sebelumnya 55,2.
“Gempuran ini menenggelamkan posisi GBP terutama di hadapan USD yang masih di atas angin,” papar Tonny. Padahal jika ditilik, index USD pun sedang koreksi meninggalkan level tertingginya di kisaran 100. Sebabnya, beberapa sajian data ekonomi AS memang buruk.
Sebut saja ISM manufacturing PMI November yang turun dari 50,1 ke level 48,6 serta pending home sales Oktober 2015 yang juga pertumbuhannya di bawah prediksi pasar 1,6% yakni hanya 0,2%.
Namun memang perhatian pasar itu berfokus pada pertemuan FOMC di pertengahan Desember 2015 nanti. “Sinyal terdekat yang bisa dijadikan acuan kenaikan suku bunga The Fed adalah rilis tenaga kerja non pertanian minggu ini,” kata Tonny.
Belum lagi dengan potensi perpanjangan stimulus European Central Bank (ECB) yang akan diumumkan 3 Desember 2015 esok bisa juga menguntungkan posisi USD. "Pergerakan pasangan ini juga akan dipengaruhi oleh hasil pertemuan ECB," tambah Tonny.
Sterling Kian Terluka dihadapan The Greenback
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News