kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Starlink Resmi Beroperasi di Indonesia, Simak Rekomendasi Saham Emiten Telco


Rabu, 29 Mei 2024 / 13:56 WIB
Starlink Resmi Beroperasi di Indonesia, Simak Rekomendasi Saham Emiten Telco
ILUSTRASI. In this photo illustration, the Starlink logo is seen in the background of a silhouetted woman holding a mobile phone. (Photo by Rafael Henrique/Sipa USA via Reuters)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Starlink, produk internet milik Space X, sudah resmi beroperasi Indonesia sejak pekan lalu. Kehadiran perusahaan milik Elon Musk itu pun menuai sejumlah isu, khususnya terkait kinerja emiten telekomunikasi eksisting.

Salah satu yang jadi perhatian dari Starlink adalah soal layanan di wilayah remote dan harga paket murah dengan kecepatan tinggi.

Starlink tercatat memiliki beberapa produk. Untuk paket residensial, Starlink mematok harga standar Rp 750.000 per bulan dengan kecepatan hingga 220 Mbps. Selain itu, Starlink juga menyediakan paket untuk diakses di daerah remote, seperti di pedalaman dan kapal.

Baca Juga: Diduga Monopoli Jasa Pengiriman di Marketplace, KPPU Periksa Shopee

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, paket yang ditawarkan Starlink masih cenderung mahal, sehingga tidak menyasar pasar yang sama dengan emiten telco eksisting.

Namun, dengan cakupan wilayah dan kecepatan tinggi, kehadiran Starlink bisa menjadi pesaing emiten telco eksisting. Namun, Starlink diketahui telah bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

 

Starlink adalah mitra strategis Telkomsat sebagai bagian dari Telkom Group sejak tahun 2021 untuk penggelaran layanan satelit segmen backhaul dan enterprise.

“Kerja sama ini harus dilakukan agar bisa saling menguntungkan. Hal ini terkait cakupan wilayah Starlink yang sampai ke area remote dan disertai peningkatan permintaan akan smartphone dan akses internet,” ujarnya kepada Kontan, Senin (27/5).

Baca Juga: Perluas Jangkauan, MyRepublic Ekspansi ke 9 Area Baru

Ke depanya, emiten telco harus bisa memanfaatkan momentum kecepatan inovasi teknologi informasi agar bisa terus bersaing di pasar. Kehadiran Starlink dianggap bisa jadi sentimen positif agar para emiten lebih cepat berinovasi untuk menjawab kebutuhan pasar.

Nafan pun merekomendasikan trading buy untuk ISAT dengan target harga Rp 10.600 per saham. Rekomendasi accumulate diberikan untuk TLKM dan EXCL dengan target harga masing-masing Rp 3.420 per saham dan Rp 3.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×