kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SSMS akan menerbitkan surat utang US$ 300 juta


Jumat, 29 Desember 2017 / 07:21 WIB
SSMS akan menerbitkan surat utang US$ 300 juta


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berencana menerbitkan obligasi global berdenominasi dollar tahun depan. Penerbitan obligasi ini terkait restrukturisasi utang perusahaan.

Direktur Keuangan SSMS Nicholas Whittle menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menerbitkan obligasi global senilai US$ 300 juta, atau sekitar Rp 4,05 triliun (asumsi kurs Rp 13.500 per dollar AS). Obligasi ini bertenor lima tahun.

"Terbit dalam dua bulan yang akan datang, sekitar Januari-Februari," ujar Nicholas usai paparan publik di Jakarta, Kamis (28/12).

Namun, untuk menentukan waktu pasti penerbitan dan besaran kupon, SSMS akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu. BNP Paribas dan Citigroup bertindak sebagai joint bookrunners dalam aksi ini. SSMS berencana memakai sekitar 80%-90% dana dari obligasi global tersebut untuk kebutuhan refinancing utang SSMS.

Harapannya, struktur permodalan SSMS akan lebih fleksibel. Selain itu, struktur permodalan SSMS juga bisa jadi lebih baik.Salah satu utang yang akan direstrukturisasi adalah utang Bank Negara Indonesia. Utang kepada bank tersebut termasuk utang jangka panjang.

Sampai dengan September 2017, utang SSMS pada BNI sebesar Rp 4,31 triliun. Dia optimistis obligasi tersebut akan diserap pasar dengan baik. Pasalnya, Indonesia sudah mendapatkan rating utang investment grade.

Selain itu, Fitch Rating juga baru saja menaikkan rating Indonesia menjadi BBB.Pada kuartal III-2017, laba bersih SSMS sudah mencapai Rp 628,15 miliar. Angka tersebut naik 87,44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 335,13 miliar.

Sementara dari sisi top line, SSMS membukukan pendapatan sebesar Rp 2,38 triliun. Capaian ini naik 36,87% dibandingkan dengan periode sebelumnya, yakni Rp 1,74 triliun. "Kenaikan ini didorong oleh kenaikan volume produksi kami," terang Nicholas.

Pada 2018 nanti, SSMS menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 15% year on year. Emiten ini yakin target tercapai lantaran manajemen melihat adanya potensi peningkatan produksi CPO tahun depan.

Nicholas mengatakan, faktor cuaca memberi pengaruh besar dalam produksi crude palm oil (CPO). El Nino sudah lewat dan cuaca cukup positif, khususnya di Kalimantan Tengah. Tahun depan cuaca juga diperkirakan stabil.

Oleh karena itu, produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO di 2018 diperkirakan naik. Hal ini bisa mendongkrak kinerja SSMS. Produk SSMS di antaranya terdiri dari TBS, minyak kelapa sawit, inti sawit dan minyak inti sawit.

Saat ini, SSMS memiliki lahan seluas 97.335 hektare (ha) dengan luas area tertanam 70.840 ha. Total produksi TBS mencapai 938.025 metrik ton dengan rata-rata produksi TBS 19,2 metrik ton per ha.Sedang total produksi CPO mencapai 262.356 metrik ton. Rata-rata produksi CPO per ha adalah 5,5 metrik ton.

SSMS saat ini memiliki kapasitas pabrik CPO sebesar 375 metrik ton per jam, dengan tingkat utilisasi sebesar 56%.Pada tahun depan, SSMS menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 15 jutaUS$ 20 juta. Dana tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) dan pembangunan infrastruktur lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×