Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Edy Can
JAKARTA. Menjawab permintaan lahan industri yang meningkat, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) hendak menambah lahannya. Perseroan mengincar lahan industri baru seluas 500 hektare di kawasan Bekasi.
Corporate Secretary SSIA, Utari Sulistiowati mengatakan, pihaknya menganggarkan Rp 250 miliar untuk penambahan lahan tersebut. Targetnya, SSIA sudah memiliki lahan baru itu tahun ini. "Saat ini sedang dalam proses, dan kami akan gunakan kas internal dan penerbitan obligasi sebagai sumber pendanaan," ungkap Utari saat dihubungi KONTAN, Minggu (6/5).
Rencana ini memperbesar target pembelian lahan perusahaan tahun ini menjadi 1.500 hektare (ha). Sebelumnya, SSIA beniat menambah lahan seluas 1.000 ha di kawasan Karawang, Jawa Barat. Penambahan lahan ini menjadi cadangan lahan perusahaan yang bisa dikembangkan di masa mendatang.
"Permintaan atas lahan industri terus meningkat dan kami berupaya menjawab permintaan tersebut," ujar Utari. SSIA optimis bahwa tingginya permintaan atas lahan industri tetap akan berlangsung di tahun-tahun mendatang.
Dalam rangka meningkatkan kinerja di tahun 2012, perusahaan yang bergerak bidang properti, konstruksi dan perhotelan ini punya sejumlah rencana. Tahun ini, perseroan akan menyelesaikan pengembangan kawasan industri fase dua. Kemudian baru menyelesaikan pembebasan seluruh tanah kawasan industri fase tiga dan mengembangkannya secara bertahap.
SSIA menargetkan penjualan lahan industri sebesar 135 ha dengan harga minimal US$ 85 per m2. Sekedar contoh, harga penawaran salah satu lahan industri SSIA yaitu Suryacipta City of Industry telah mencapai US$ 110 per m2 per awal 2012. Tapi hingga kuartal I 2012, SSIA telah mengantongi komitmen pembelian seluas 50 ha dengan harga rata-rata US$ 109 per m2.
Bangun hotel murah
Di lini bisnis lainnya. SSIA akan membangun lima budget business hotel di sejumlah kota besar di Indonesia. "Kami akan bangun di Palembang, Jakarta, Kerawang, dan dua di Surabaya," kata Utari. Di sini perusahaan punya dua skema.
Skema pertama, SSIA akan membangun dan mengelola sendiri hotel tersebut. Skema ini akan diterapkan untuk hotel di Palembang, Kerawang dan Surabaya.
Skema lainnya adalah bekerja sama dengan perusahaan lain alias patungan. SSIA menargetkan kelima budget hotel tersebut siap beroperasi di tahun 2013.
Sementara untuk usaha jasa konstruksi, SSIA melalui unit usaha jasa konstruksi PT Nusa Raya Cipta (NRC) tengah mengincar pengerjaan konstruksi jalan tol dan prasarana pertambangan. Saat ini SSIA juga berniat masuk ke proyek jalan tol ruas Cikampek-Palimanan sepanjang 116 kilometer.
"Kami berpotensi ditunjuk sebagai kontraktor," kata Utari. Ia berharap tahun ini sudah ada kepastian sehingga pembangunan sudah bisa dimulai. Tapi, ada sedikit catatan. Pada tahun 2011, proyek ini sempat mogok terhambat masalah pembebasan lahan.
Di luar jalan tol, SSIA juga sedang membangun hauling road atau jalan masuk ke area penambangan di Sekayan, Kalimantan Timur.
Totalnya, secara konsolidasi, SSIA menargetkan pendapatan usahanya tahun ini naik Rp 3,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp 550 miliar. Akhir tahun 2011, pendapatan usaha perseroan sebesar Rp 2,87 triliun dan laba bersih sebesar Rp 257 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News