kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

SSIA anggarkan capex Rp 1,5 triliun tahun depan


Rabu, 27 November 2013 / 19:41 WIB
SSIA anggarkan capex Rp 1,5 triliun tahun depan
ILUSTRASI. Payudara kendur bisa disebabkan karena beberapa alasan dan juga salah satunya adalah karena kehilangan elastisitasnya.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tahun depan, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,5 triliun. Capex ini diambil dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan.

"Rinciannya, Rp 500 miliar dari pinjaman perbankan, sisanya baru dari kas internal," ujar Sonny Satia Negara, Senior Finance & Accounting Manager SSIA, (27/11).

Lebih jauh Sonny menjelaskan, dari total capex yang disiapkan, sebesar Rp 800 miliar akan digunakan untuk pengembangan kawasan industri di Bekasi. Sedangkan untuk pengembangan proyek Office Tower sebesar Rp 300 miliar, dan sisanya sebesar Rp 400 miliar bakal dialokasikan untuk membangun hotel budget yang berlokasi di Karawang, Palembang, Cirebon, Bekasi, Pekan Baru, Lampung, dan Banjarmasin.

Capex tahun depan memang cenderung dialokasikan untuk kebutuhan pembangunan proyek, bukan akuisisi lahan. Pasalnya, akuisisi lahan untuk semua proyek SSIA sudah dilakukan sepanjang tahun ini dengan menggunakan duit bersih dari emisi obligasi SSIA senilai Rp 700 miliar yang diterbitkan sekitar 2012 lalu.

"Jadi, tahun depan hanya untuk pembangunan saja. Sementara untuk Office Tower, kami baru akan memastikannya pada 2017 mendatang," tutur Sonny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×