Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teror bom di Surabaya membawa duka yang mendalam bagi korban. Ungkapan dukacita terus mengalir termasuk dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebagai wujud keprihatinan dan ketegaran atas tragedi di Surabaya, BEI meminta kepada seluruh self regulatory oraginzation (SRO) dan anak perusahaan dalam tiga hari ini sejak Senin (14/5) sampai dengan Rabu (16/5) untuk mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan.
"Kami mengimbau Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa untuk melakukan hal yang sama yaitu mengenakan pakaian putih dengan pita hitam sebagai bentuk ketegaran." Kata Oskar Herliansyah, kepala Divisi Komunikasi BEI dalam siaran media yang diterima Kontan.co.id, Minggu (13/5).
Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio juga telah mengungkapkan keprihatinannya terhadap peristiwa ini dan meminta pelaku pasar untuk tetap tenang dalam menghadapi peristiwa ini.
Tito juga mengimbau kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal.
Tito mengimbau agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimistis terhadap stabilitas keamanan nasional.
Menurut Tito, pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.
Pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 % di level 4.459,32 poin.
Namun koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 % dan keesokan harinya justru menguat 0,24%.
Tito yakin bahwa pada teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News