kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sritex (SRIL) perpanjang batas waktu tanggapan kreditur atas fasilitas sindikasi


Kamis, 04 Februari 2021 / 08:51 WIB
Sritex (SRIL) perpanjang batas waktu tanggapan kreditur atas fasilitas sindikasi
ILUSTRASI. Pemintalan benang di Pabrik Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013). Kapasitas produksi pabrik tekstil yang berdiri sejak tahun 1966 ini menapai 30 juta potong pakaian per tahun. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex memperpanjang batas waktu pemberian tanggapan dari pemberi pinjaman atas permohonan perpanjangan tenor pinjaman sindikasi US$ 350 juta yang Sritex ajukan. Sebelumnya, tenggat waktu pemberian tanggapan jatuh pada 2 Februari 2021, tetapi diperpanjang sampai dengan 1 Maret 2021.

Corporate Communications Sritex Joy Citradewi menjelaskan, keputusan ini diambil karena ada permintaan dari beberapa pemberi pinjaman. "Pihak bank memerlukan waktu tambahan untuk proses administrasi," kata Joy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/2).

Meskipun begitu, menurut dia, Citibank, DBS, dan HSBC selaku Mandated Lead Arrangers Dan Bookrunners (MLAB) telah memberikan persetujuan atas perpanjangan fasilitas sindikasi tersebut. Sebagai pengingat, Sritex meminta perpanjangan tenor selama dua tahun menjadi Januari 2024 dari sebelumnya Januari 2022.

Pada tanggal 2 November 2020, Sritex meminta pemberi pinjaman sindikasi  untuk mempertimbangkan opsi perpanjangan fasilitas. Menurut Joy, opsi perpanjangan ini sudah menjadi bagian dari fasilitas pinjaman sindikasi yang ditandatangani pada 2019 lalu sehingga bukan keputusan menit terakhir dari Sritex.

Baca Juga: Emiten menghadapi persoalan obligasi, penerbitan surat utang diperkirakan masih ramai

Sritex juga secara proaktif melaksanakan azas transparansi dan keterbukaan dengan para pemberi pinjaman dengan merilis Catatan Direktur Utama (Director’s Note) pada tanggal 30 Desember 2020. "Catatan tersebut menjelaskan kinerja perusahaan yang masih bertumbuh dan baik di tengah pandemi Covid-19 serta memberikan penjelasan atas keputusan lembaga pemeringkat," tutur Joy.

Kemudian, pada tanggal 19 Januari 2021, Sritex menyampaikan keputusan bahwa perusahaan tidak akan melanjutkan penerbitan obligasi US$ 325 juta yang direncanakan sebelumnya karena ingin fokuskan pada proses perpanjangan fasilitas sindikasi terlebih dahulu.

Meskipun begitu, menurut Joy, Sritex memiliki likuiditas yang cukup dengan mempertahankan saldo kas yang tinggi dan fasilitas perbankan bilateral yang tersedia. Ia menyatakan, ke depannya, Sritex akan terus cermat dalam pengelolaan modal kerja guna memperkuat likuiditas dan struktur permodalan.

Baca Juga: Yield Makin Mahal, Penerbitan Obligasi Global Ditunda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×