Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani mendorong jumlah emiten di pasar modal bisa mencapai 1.000 emiten. Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatatkan 825 perusahaan yang melantai di pasar modal hingga akhir 2022.
"Jumlah yang sudah IPO 825 perusahaan, saya selalu mendorong kapan tembus 1.000," ucap Sri Mulyani dalam penutupan perdagangan BEI 2022, Jumat (30/12).
Dalam pipeline, BEI telah mengantongi 48 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana (IPO). Namun Sri Mulyani menilai jumlah itu masih bisa ditingkatkan lagi.
Baca Juga: Bursa Saham Kompak Tertekan Karena Efek Inflasi di Sepanjang 2022
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan sepanjang 2022, terdapat 59 perusahaan tercatat melakukan IPO. Total penghimpunan dana IPO saham mencapai Rp 33,06 triliun. Iman bilang pencapaian ini merupakan yang tertinggi sejak swastanisasi Bursa Efek pada 1992.
"Pencapaian ini juga merupakan IPO terbanyak di Kawasan ASEAN selama empat tahun berturut-turut sejak 2019," papar Iman.
Adapun 2023 mendatang BEI menargetkan dapat mendatangkan 57 perusahaan untuk melakukan IPO. Secara keseluruhan akan ada 70 efek yang tercatat.
Di 2023 mendatang, BEI juga memproyeksikan rata-rata nilai transaksi harian pada 2023 mencapai Rp 14,75 triliun. Berdasarkan target itu, pendapatan tahun depan mencapai Rp 1,82 triliun.
Baca Juga: Ini 10 Saham Dengan Kapitalisasi Terbesar BEI Akhir 2022, BYAN & ADRO Pendatang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News