Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga rupiah di pasar non deliverable forwards (NDF) mencatatkan pelemahan terbesar dalam dua bulan terakhir. Kondisi itu menyebabkan rentang (spread) antara nilai rupiah di pasar spot dengan pasar NDF semakin melebar.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.45 WIB, harga kontrak rupiah di pasar NDF untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah 2% menjadi 11.632 per dollar AS. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama keok hingga 2,3% yang merupakan pelemahan terbesar sejak 10 Juni lalu.
Jika dibandingkan, level rupiah di pasar NDF ini lebih lemah 6,7% dari pasar spot yang pagi ini melemah 0,2% menjadi 10,865 per dollar AS.
Pelemahan rupiah ini dipicu oleh spekulasi investor bahwa permintaan dollar dari pihak importir akan melampaui suplai yang ada.
"Apa yang terjadi di pasar NDF dapat memicu ekspektasi serupa di pasar spot. Permintaan dollar untuk impor masih melampaui suplai. Sementara, eksportir lebih suka untuk memegang dollar mereka," jelas Nurul Eti Nurbaeti, head of treasury research PT Bank Negara Indonesia kepada Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News