Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) melonjak, karena spekulasi anjloknya cadangan minyak sawit di Malaysia. Kenaikannya hari ini merupakan yang tertajam dalam lima pekan terakhir.
Kontrak CPO untuk pengiriman April di Malaysia Derivatives Exchange naik sebesar 1,3% ke level RM 3.126 atau setara US$ 1.041 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.123 per metrik ton. Ini kenaikan terbesarnya sejak 3 Januari lalu.
Pasar memburu CPO setelah survei analis memprediksi, stok minyak sawit Malaysia pada Januari turun ke level terendah dalam lima bulan terakhir. Cadangan diprediksi berkurang 2,4% menjadi 1,99 juta ton. Jumlah cadangan di bawah 2 juta ton ini merupakan yang pertama terjadi sejak Agustus lalu.
Sementara itu, produksi minyak sawit per Januari juga diperkirakan turun 13% menjadi 1,3 juta ton. Ini penurunan terbesar sejak Februari tahun lalu. The Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan merilis data cadangan dan produksi minyak sawit ini pada 10 Februari mendatang.
"Harga menguat karena laporan menunjukkan stok kemungkinan akan turun di bawah 2 juta ton, dan produksi juga terpangkas," kata Rajesh Modi, trader di Sprint Exim Pte., di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News