kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Spekulan pilih batubara dan minyak, harga gas alam diprediksi akan sulit naik


Rabu, 20 Januari 2021 / 17:16 WIB
Spekulan pilih batubara dan minyak, harga gas alam diprediksi akan sulit naik
ILUSTRASI. Harga gas alam turun 1,57% sejak awal tahun ini.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki 2021, harga gas alam belum banyak menunjukkan kenaikan. Padahal, harga komoditas energi lainnya seperti batubara dan minyak dunia justru terus merangkak naik.

Bahkan, pada hari ini, Rabu (20/1), harga gas alam kembali terkoreksi. Merujuk Bloomberg, pada pukul 16.30 WIB, gas alam terpantau berada di level US$ 2,5 per mmbtu atau terkoreksi 1,85% dibanding penutupan kemarin. Sementara secara year to date, harganya pun turun 1,57%. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, penurunan harga gas alam tidak terlepas dari mulai turunnya permintaan terhadap gas alam belakangan ini. Dia mengatakan, memasuki periode Januari-Februari, intensitas musim dingin mulai berkurang. Dus, penggunaan gas alam pun mulai dikurangi.

“Cadangan gas alam pada akhirnya mengalami sedikit kenaikan. Kondisi ini diperparah dengan para spekulan yang lebih memilih bermain di batubara ataupun minyak. Tak mengherankan akhirnya harga gas alam pun turun, tapi level saat ini sebenarnya masih wajar,” terang Ibrahim ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (20/1).

Baca Juga: Di tahun ini, gas alam disebut punya fundamental yang lebih baik dari tahun 2020

Ibrahim menambahkan, salah satu katalis yang berpotensi jadi pemberat harga gas alam adalah terhambatnya rencana penggunaan gas alam sebagai pembangkit listrik. Dengan adanya pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi, banyak negara yang akhirnya menunda rencana tersebut.

Terlebih lagi, Amerika Serikat di era Joe Biden akan berfokus pada tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan seperti tenaga matahari maupun angin. Praktis, gas alam berpotensi semakin tertekan. Walau demikian, Ibrahim meyakini pada tahun ini harga gas alam masih tetap akan lebih baik dibanding tahun lalu.

“Dengan program vaksinasi yang sudah mulai berjalan, semoga pada kuartal ketiga 2021 sudah keliatan hasilnya. Jadi dengan aktivitas perekonomian yang membaik, ada harapan akan bantu peningkatan untuk impor gas alam,” tambah Ibrahim

Sepanjang tahun ini, Ibrahim memperkirakan harga gas alam akan berada pada rentang US$ 2,15 per mmbtu hingga US$ 3,10 per mmbtu. Dia meyakini, pada akhir tahun nanti harganya akan lebih mendekati rentang atas mengingat faktor musim dingin dan naiknya permintaan.

Baca Juga: Harga minyak menguat berkat optimisme lebih banyak stimulus jelang pelantikan Biden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×