kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,84   -25,89   -2.69%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

S&P masih bisa revisi peringkat utang Indonesia ke stabil, jika...


Jumat, 17 April 2020 / 21:37 WIB
S&P masih bisa revisi peringkat utang Indonesia ke stabil, jika...
ILUSTRASI. Negara G20 Berkomitmen Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Virus Korona


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan pemeringkat S&P menurunkan outlook utang Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi negatif. Posisi ini mencerminkan risiko penurunan pada fiskal pemerintah dan metrik eksternal. Namun, S&P masih bisa merevisi kembali jika fiskal Indonesia kembali menguat.

Dalam rilisnya hari ini, S&P dapat menurunkan peringkat jika pertumbuhan ekonomi mengalami pelambatan yang lebih dalam atau lebih berkepanjangan selama dua tahun ke depan, atau jika posisi eksternal atau fiskal Indonesia memburuk di luar proyeksi pihaknya saat ini.

Baca Juga: Indonesia reports most coronavirus cases in Southeast Asia

Indikasi tekanan ke bawah pada peringkat tersebut adalah kebutuhan keuangan eksternal bruto tahunan yang melebihi penerimaan dan cadangan yang dapat digunakan pada tahun tersebut atau pembayaran bunga pemerintah secara umum yang melebihi 10% dari pendapatan.

Sebaliknya, S&P dapat merevisi kembali prospek negatif menjadi stabil jika pengaturan fiskal meningkat secara material dari level saat ini, atau jika fiskal
pengaturan meningkatkan sedemikian rupa sehingga defisit pemerintah umum dan terkait perubahan utang bersih turun jauh di bawah 3,0% dari PDB selama dua hingga tiga berikutnya tahun.

"Di saat yang sama, kami mempertahankan peringkat BBB untuk utang jangka panjang dan A-2 untung utang jangka pendek pemerintah Indonesia," tulis pihak S&P dalam keterangan resminya, hari ini.

Baca Juga: S&P: Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun menjadi 1,8%, terendah sejak 1999

Peringkat atas Indonesia tersebut merefleksikan kondisi institusional yang stabil. S&P juga masih menilai prospek pertumbuhan Indonesia kuat.

Selain itu, S&P masih percaya kebijakan fiskal pemerintah Indonesia prudent. Hanya saja, peningkatan utang luar negeri dan rendahnya produk domestik bruto (PDB) per kapital menekan berbagai faktor positif tersebut.

Seperti diketahui, S&P melakukan merevisi prospek menjadi negatif untuk memberikan tekanan kepada Indonesia dalam pengaturan metrik eksternal, fiskal, dan utang yang dipengaruhi oleh pandemi corona.

"Langkah-langkah fiskal pemerintah Indonesia yang berani akan membantu menstabilkan ekonomi dan mendukung respons kesehatan masyarakat yang lebih kuat, tetapi juga akan menambah stok utang publik," tulis lembaga pemeringkat internasional itu.

Baca Juga: Gawat, S&P turunkan outlook utang Indonesia jadi negatif

Sementara itu, posisi utang luar negeri Indonesia telah melemah setelah depresiasi rupiah yang material, dan risiko eksternal cenderung tetap tinggi untuk satu atau dua tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×