kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

S&P dan Dow kembali naik


Senin, 17 Maret 2014 / 22:14 WIB
S&P dan Dow kembali naik
BBRI dan BBCA Terbesar, Ini Saham-saham yang Banyak Dijual Asing Rabu (26/10)


Sumber: Bloomberg | Editor: Djumyati P.

NEW YORK. Pasar saham di Amerika kembali naik, setelah indeks Standard & Poor's 500 sempat melorot ke angka terendah dalam 3 minggu terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh data produksi industri Amerika yang lebih baik dari prediksi dan optimisme pasar melihat perkembangan di Ukraina.

S&P 500 naik 1,1% untuk menjadi 1.861,53 pada pukul 10.07 waktu setempat. Sementara itu Dow Jones Industrial Average naik 193,68 poin atau 1,2% untuk menjadi 16.259,35.

“Apakah kita akan melihat perbaikan data dari Amerika setelah pelemahan pasar yang terjadi pada Desember dan Januari. Ya saya pikir kita akan melihatnya. Jika bukan karena ada masalah di Rusia dan Crimea, kita akan bicara hal lain dan pasar akan menjadi lebih positif,” ungkap Bob Parker Senior Adviser di Credit Suisse Asset Management London kepada Bloomberg.

Pasar modal sempat turun 2% minggu lalu, paling parah sejak Januari lalu dan menghapus kenaikan yang terjadi di awal 2014 ini. Penyebabnya bukan lain karena tensi politik yang memuncak di Ukraina dan perlambatan ekonomi China.

Setelah referendum kemarin menjadi jalan tol Presiden Rusia Vladimir Putin mencaplok Crimea dan di tengah kebuntuan diplomatik terburuk sejak perang dingin, Menteri Luar Negeri Uni Eropa mengenakan sanksi kepada 21 orang. Amerika, Uni Eropa, dan pemerintah Ukraina menuding voting referendum dilakukan dengan ilegal. Menurut pemerintah di Kiev, Kremlin telah menurunkan sekitar 60.000 pasukan di perbatasan Ukraina.

“Pasar menghadapi potensi volatilitas dengan adanya voting ini minggu lalu dan sekarang kita bisa melihat banyak gejolak,” ungkap Joe Bell Analis Saham Senior dari Schaeffer’s Investment Research Inc.

The Fed sendiri akan memulai pertemuan dua hari The Federal Open Market Committee besok. Pada Desember lalu FOMC sudah memotong pembelian obligasinya dari US$ 85 miliar menjadi US$ 65 miliar per bulan. Para pembuat keputusan mengindikasikan akan kembali memotong pembelian US$10 miliar setiap kali pertemuan dilakukan.

Kepala The Fed Janet Yellen bulan lalu mengatakan perekonomian Amerika sudah cukup kuat untuk pengurangan pembelian obligasi lagi. Stimulus yang dilakukan The Fed sudah membantu S&P 500 naik 172% dari level terendah dalam 12 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×