Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) mengincar pertumbuhan laba bersih hingga 20% di 2024. Untuk Itu, SPRE akan gencar menambah jumlah agen dan meningkatkan kapasitas produksi.
Direktur Utama Soraya Berjaya Indonesia Rizet Ramawi mengatakan, SPRE akan lebih gencar melakukan pemasaran canvassing untuk menambah jumlah gerai di seluruh Sumatra pada tahun ini.
“Sampai saat ini total agen kami mencapai 1.000. Kami targetkan jumlah agen bisa tumbuh mencapai 2.000 sampai 3.000 agen di tahun ini,” kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/7).
Rizet bilang selain memperbanyak jumlah agen, SPRE juga akan meningkatkan produksi. Salah satunya dengan menambah mesin produksi untuk kedua pabriknya.
Untuk membeli mesin produksi berasal dari dana penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Adapun SPRE berhasil meraup dana segar Rp 30 miliar.
Baca Juga: Melantai di BEI, Begini Pergerakan Saham Soraya Berjaya (SPRE) di Perdagangan Perdana
Rencananya sekitar 90,71% dari dana IPO akan digunakan untuk membeli persediaan kebutuhan bahan baku produksi, seperti kain, dakron, busa dan resleting.
Sekitar 9,29% akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan kendaraan operasional. SPRE akan membeli berbagai macam mesin dan dua truk serta satu mobil operasional.
“Untuk itu kami harapkan laba bersih bisa meningkat 15%–20%, sementara untuk pendapatan bisa mencapai Rp 60 miliar di 2024,” kata Rizet.
Sebagai gambaran, SPRE berhasil mengantongi penjualan sebesar Rp 49,13 miliar pada 2023. Penjualan SPRE melesat 448% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 8,96 miliar di tahun sebelumnya.
Dari sisi bottom line, SPRE membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 2,93 miliar. Keuntungan Soraya Berjaya meningkat dari Rp 907,48 juta pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News