Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
Selain dengan metode promosi langsung ke lapangan. SMCB juga melakukan promosi lewat media-media mainstream seperti memasang iklan di televisi.
Meski demikian, Agung masih enggan membeberkan terkait biaya promosi merek baru ini. “Yang terpenting kami iklankan secara rutin sehingga impactnya cukup,” sambungnya.
SMCB pun saat ini tengah berfokus untuk mendistribusikan semen Dynamix ke seluruh Indonesia. Namun menurut Agung untuk saat ini pangsa pasar terbesar masih berpusat di Pulau Jawa. “Karena memang pabrik kami ada di Pulau Jawa seperti di Tuban, Cilacap, dan Narogong (Bogor),” lanjutnya.
Baca Juga: Saham Emiten BUMN Jeblok, Ini Rekomendasi Analis
Sementara itu, SMCB memutuskan untuk tidak mengganti nama merek semen Andalas. Hal ini karena manajemen menimbang semen Andalas telah memiliki pengaruh yang cukup kuat di pasar lokal.
Untuk diketahui, semen Andalas merupakan semen yang diproduksi PT Solusi Bangun Andalas yang dulunya bernama PT Lafarge Cement Indonesia (LCI). Pergantian nama ini juga tidak lepas dari akuisisi PT Holcim Indonesia oleh SMGR.
Baca Juga: Sektor Manufaktur Tertekan, Cari Saham yang Defensif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News