Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Soechi Lines Tbk (SOCI) tak mau gegabah untuk meneruskan kembali rencana penerbitan surat utang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) atawa global bond senilai US$ 300 juta tahun ini.
"Kami lihat dulu kondisi market," ujar Paula Marlina, Direktur Keuangan SOCI kepada KONTAN, Minggu (16/7).
Seperti diketahui, Mei lalu, SOCI mengumumkan akan merilis obligasi US$ 300 juta. Kupon yang ditawarkan maksimal 10% dengan tenor 7 tahun.
Pertengahan Juni lalu, emiten perkapalan itu sudah mulai menjual bond tersebut. Namun, di tengah perjalanan, manajemen memutuskan untuk menunda penerbitannya lantaran sejumlah calon investor mendadak mundur.
Mereka khawatir lantaran isu hasil pemilu Inggris dan rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin kala itu. Sayangnya, penawaran obligasi SOCI dilakukan bersamaan dengan penerbitan tambahan porsi obligasi PT Japfa Comfeed tbk (JPFA) senilai US$ 100 juta dan obligasi tanpa masa pelunasan atau perpetual bonds senilai US$ 120 juta yang diterbitkan oleh Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT).
Dua nama itu jauh lebih dikenal ketimbang SOCI. Sehingga, demi menghindari risiko yang muncul di balik sentimen The Fed, investor lebih memilih untuk membeli obligasi yang diterbitkan JPFA dan LMIRT ketimbang SOCI yang sejatinya juga memiliki fundamental cukup solid. Fitch menyematkan rating B+ untuk SOCI.
Andai penerbitan kala itu berhasil, SOCI bakal menggunakan 85% perolehan dananya untuk refinancing. SOCI memiliki utang jangka panjang senilai US$ 167,07 juta. Jumlah itu sudah dikurangi dengan bagian jatuh tempo dalam satu tahun senilai US$ 18,71 juta.
Lantaran tertunda, SOCI bakal menggunakan kas internal guna memenuhi sejumlah kewajibannya kepada kreditur. "Kas internal juga akan dikombinasikan dengan pinjaman dari sejumlah kreditur," ujar Paula pada kesempatan sebelumnya.
Manajemen memastikan, penundaan penerbitan bond tersebut tidak memiliki dampak negatif bagi operasional perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News