kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMGR rencanakan stock split


Rabu, 01 Mei 2013 / 14:26 WIB
SMGR rencanakan stock split
ILUSTRASI. Wall Street. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berencana memecah nilai nominal sahamnya atau stock split. Aksi korporasi ini dilakukan agar pergerakan saham SMGR lebih likuid dan dapat dijangkau oleh investor ritel. 

Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto, mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian sebelum menetapkan rasio stock split tersebut. Ia berjanji hasil kajian komprehensif pemecahan nilai nominal saham perusahaan BUMN tersebut akan disampaikan dalam waktu dekat. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman menuturkan, pihaknya harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pemegang saham dalam melakukan stock split ini. Hingga saat ini, SMGR masih menggodok aksi korporasi yang kemungkinan dilakukan ini.

"Sebelum aksi korporasi tersebut dilakukan, kami harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pemegang saham dalam melakukan stock split ini. Kami masih mengkaji rencana stock split. Kami masih melihat level yang pantas dari harga saham SMGR jika akan melakukan stock split," kata Ahyanizzaman di Gedung BEI di Jakarta, Rabu (1/5). 

Ia mengaku, bahwa harga saham SMGR saat ini masih relatif likuid di pasar. Jadi aksi stock split akan dipertimbangkan kembali dan terus dikaji supaya investor bisa menjangkau saham SMGR, dengan demikian kepemilikan saham publik SMGR juga akan meningkat. Namun sayangnya Ahyanizzaman belum mau menyebutkan berapa rasio jika stock split itu dilaksanakan. 

Sebagai informasi, saham SMGR di Bursa Efek Indonesia saat ini mengalami kenaikan 1,09% atau sebesar Rp 200 ke harga Rp 18.600 per saham, dari penutupan sahamnya kemarin Rp 18.400 per saham. Adapun total frekuensi 798 kali, dengan total volume sebesar 9.326 atau senilai Rp 86,48 miliar pada jam 14.27 WIB.

Ahyanizzaman memperkirakan pendapatan perseroan dapat tumbuh 15% di akhir 2013 dari Rp19,6 triliun di akhir 2012. Sedangkan untuk laba bersih, diperkirakan akan mengalami kenaikan antara 8%-10% di akhir tahun ini. Jumlah persentasenya memang tidak sebesar tahun lalu dengan pertumbuhan sebesar 23,5% menjadi Rp4,85 triliun karena adanya kenaikan tarif dasar listrik dan telah memperhitungkan realisasi dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×