Reporter: Anna Suci Perwitasari, Didik Purwanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk (SMGR) membutuhkan dana senilai US$ 3 miliar untuk ekspansi hingga 2015. Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan produksi semen sampai 30 juta ton.
SMGR menargetkan mampu memproduksi lebih dari 20 juta ton semen di tahun ini. Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto menuturkan, kapasitas produksi akan dinaikkan 1,5 juta ton per tahun.
Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman menambahkan, tahun depan SMGR akan membangun dua pabrik baru. Rencananya, Semen Gresik akan membangun pabrik baru di Sumatra Barat.
Untuk membangun kedua pabrik tersebut, SMGR membutuhkan dana US$ 700 juta. Kapasitas pabrik baru dirancang mencapai 2,5 juta ton. "Kami lirik wilayah barat agar dapat memenuhi permintaan di sana. Untuk wilayah Jawa tahun ini sudah ada pabrik baru di Tuban," kata dia.
SMGR juga berniat membangun pabrik baru di Tonasa, Sulawesi. "Kami baru pakai pinjaman membangun pabrik di Tonasa Rp 600 miliar. Nilai itu belum setengahnya dari fasilitas pinjaman yang kami dapat," papar Ahyanizzaman. Menurut dia, SMGR kini masih memiliki dana mencapai
Rp 2,7 triliun.
Dua pabrik yang saat ini tengah dibangun, masing-masing di Tonasa dan Tuban, dirancang memiliki kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun. Kedua pabrik dijadwalkan beroperasi tahun 2014.
Selain untuk membangun pabrik baru, anggaran ekspansi senilai US$ 3 miliar juga dialokasikan untuk mengakuisisi perusahaan semen di Malaysia. "Sekarang kami masih lihat-lihat. Kami berharap bisa selesai tahun ini. Tapi targetnya di 2012," ujar Dwi.
Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali SMGR sudah menyetujui rencana akuisisi pabrik semen di Malaysia atau negara Asia lainnya. "Mungkin nanti kalau ada prospek ke Kamboja atau Thailand, silahkan saja. Kami sangat mendukung ekspansi itu," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar. Mustafa menambahkan, rencana akuisisi SMGR diserahkan dalam mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
SMGR juga berniat mengakuisisi Semen Baturaja. Namun karena Baturaja akan menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) maka akuisisi tersebut tidak akan dilakukan. "Namun kami berniat melakukan penyertaan saham," ujar Dwi. SMGR akan mengambil porsi kepemilikan saham di atas 50% supaya bisa menjadi pengendali Semen Baturaja.
Dwi menjelaskan, keinginan masuk menjadi pengendali karena ingin meningkatkan produksi, bukan sekadar menikmati dividen. "Tahun ini kami akan mengajukan rencana tersebut ke pemegang saham," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News