Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Kontrak harga minyak mengalami kenaikan terbesar dalam tiga minggu terakhir. Ada kecemasan, konflik yang terjadi di Afrika Utara dan Timur Tengah akan menyebar ke sejumlah negara lain. Kondisi itu dikhawatirkan akan memangkas pengiriman barang dari kawasan itu.
Harga minyak naik 3,5% setelah AS memberikan sinyak untuk memperbolehkan intervensi asing terhadap pemimpin Libya, Muamar Kaddafi. Sementara itu, pasar saham melesat seiring langkah Jepang dalam mengatasi ledakan nuklir di negaranya.
"Situasi di Jepang sudah mulai sedikit tenang. Saat ini perhatian pasar kembali ke masalah Afrika Utara dan Timur Tengah," jelas Stephen Schork, President of Schork Group Inc di Pennsylavnia. Seperti yang diketahui, di Libya, pasukan Kaddafi semakin ofensif. Adapun pasukan Arab Saudi sudah masuk Bahrain untuk membantu menenangkan gejolak politik di kawasan itu. "Konflik bisa jadi melebar ke negara tetangga lainnya," jelas Schork.
Asal tahu saja, kontrak harga minyak untuk pengantaran April naik US$ 3,44 dan bertengger di level US$ 101,42 per barel di NYMEX. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 23 Febuari lalu. Jika dihitung, kontrak yang sama sudah naik 22% dibanding tahun lalu.
Sedangkan kontrak harga minyak jenis Brent naik 3,9% menjadi US$ 114,90 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News