kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sinyal positif topang harga aluminium


Senin, 09 Januari 2017 / 09:00 WIB
Sinyal positif topang harga aluminium


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Memburuknya data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) justru menjadi sentimen positif bagi harga aluminium. Jumat (6/1) lalu, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange terbang 0,62% menjadi US$ 1.713 per metrik ton.

Selama sepakan terakhir, harganya sudah melesat 1,18%. Akhir pekan lalu, pemerintah AS mengumumkan tingkat pengangguran di negara adidaya ini naik. Lapangan kerja di sektor swasta juga menyusut.

“Data non farm payroll negatif, maka harga aluminium terus menguat,” terang Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka, Minggu (8/1).

Fundamental aluminium sendiri memang masih kuat. Rencana Presiden AS terpilih Donald Trump menggenjot pembangunan infrastruktur di negara tersebut bakal menjadi sentimen positif bagi komoditas logam industri, tak terkecuali aluminum.

Tambah lagi, kondisi sektor manufaktur di China, Eropa dan AS membaik. Hal ini membuat permintaan aluminium kembali mengalir. Di China, pemerintah berniat menanamkan investasi hingga 800 juta yuan untuk pengembangan jaringan kereta api tahun ini.

Permintaan di sektor otomotif pun mulai menggeliat. Contoh, tahun lalu, produsen mobil di AS berhasil menjual 18,43 juta mobil, tertinggi sejak Juli 2005. Total penjualan di Desember lalu mencapai 1,69 juta, naik 3,1% dibanding tahun sebelumnya. Cuma, pelaku pasar harus mewaspadai potensi kenaikan produksi aluminium.

Beberapa negara produsen aluminium telah menyatakan akan meningkatkan produksi tahun ini. Bila produksi berlebihan, harga bisa tertekan. Sinyal penambahan pasokan juga datang dari India.

India National Alumnium Company berniat menaikkan produksi sekitar 3,5%. Sampai Maret 2017 diperkirakan terjadi peningkatan produksi hingga 385.000 ton. Produksi aluminium di China bahkan sudah naik sejak tahun lalu.

Berdasarkan data National Bureau of Statistics China, produksi aluminium November terkerek 3,8% menjadi 2,8 juta metrik ton Dari sisi teknikal, harga aluminium berada di indikator moving average dan bollinger band yang bergerak 40% di atas bollinger bawah, mengindikasikan penguatan.

Indikator stochastic di area positif. Moving average convergence divergence (MACD) level 60% juga mendorong kenaikan lanjutan. Relative strength index (RSI) level 60% negatif memberikan tekanan turun.

Hari ini (9/1), Ibrahim memperkirakan harga alumnium masih cenderung menguat dan bergerak di kisaran US$ 1.710 US$ 1.725 per metrik ton. Sedangkan selama sepekan ke depan, harga aluminium akan bergulir di rentang US$ 1.702–US$ 1.730 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×