kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.268   71,00   0,46%
  • IDX 7.897   68,28   0,87%
  • KOMPAS100 1.205   9,55   0,80%
  • LQ45 979   8,95   0,92%
  • ISSI 228   0,30   0,13%
  • IDX30 499   4,36   0,88%
  • IDXHIDIV20 603   5,71   0,96%
  • IDX80 137   1,04   0,77%
  • IDXV30 140   0,01   0,01%
  • IDXQ30 167   1,40   0,85%

Sinarmas Sekuritas Naikkan Perkiraan Laba Bersih ELSA di 2024, Ini Alasannya


Senin, 09 September 2024 / 17:56 WIB
Sinarmas Sekuritas Naikkan Perkiraan Laba Bersih ELSA di 2024, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Sinarmas Sekuritas meningkatkan perkiraan laba bersih PT Elnusa Tbk untuk tahun 2024.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinarmas Sekuritas meningkatkan perkiraan laba bersih PT Elnusa Tbk (ELSA) untuk tahun 2024. Positifnya kinerja perseroan di semester I 2024 menjadi pertimbangannya.

Analis Sinarmas Sekuritas Inav Haria Chandra memaparkan, ELSA mencetak laba bersih sebesar Rp 260 miliar di kuartal II 2024, melebihi perkiraannya di Rp 144 miliar. Hasil itu membawa laba bersih di semester I 2024 sebesar Rp 443 miliar atau mencapai 67% dari proyeksinya untuk tahun 2024.

Capaian ELSA tersebut didorong segmen jasa hulu. ELSA mampu menyelesaikan tiga proyek seismik (Bone, Seram, dan Amalia) dalam waktu tiga bulan, lebih cepat dari yang diharapkan. Sebagai perbandingan, proyek dengan ukuran yang sama yang dimulai pada kuartal IV 2023 (Kepuh dan Balam) membutuhkan waktu lima bulan untuk diselesaikan.

Baca Juga: Melihat Strategi ESG PT Elnusa Tbk (ELSA) yang Masuk Dalam Indeks ESGSKEHATI

"Eksekusi proyek yang sangat baik membuat pendapatan segmen ini mencapai Rp 1,4 triliun pada kuartal II 2024 atau tumbuh 17% QoQ dan 55% YoY, melebihi perkiraan kami sebesar Rp 1,1 triliun," tulisnya dalam riset Senin (12/8).

Segmen tersebut juga mencatatkan keuntungan satu kali dari pendapatan bunga sebesar Rp 69 miliar, setelah menyelesaikan masalah hukum terkait dengan rekening deposito di Bank Mega. Sehingga meningkatkan laba bersih segmen itu menjadi Rp 157 miliar, tumbuh 111% QoQ dan 455% YoY di kuartal II, yang kini menyumbang 60% dari laba konsolidasi dibandingkan dengan 41% di kuartal I 2024.

Dari segmen hilir, laba bersihnya naik 1% QoQ dan 22% YoY menjadi Rp 94 miliar di kuartal II 2024. Inav menganggap ini adalah hasil yang kuat, meskipun sedikit di bawah estimasinya sebesar Rp 100 miliar.

Kekurangan ini disebabkan oleh penurunan volume perdagangan bahan bakar yang tidak terduga, yang turun 50% YoY. Ia memperkirakan hal itu disebabkan oleh pasokan FAME yang terbatas.

Di sisi lain, pertumbuhan volume transportasi tetap kuat, dengan kenaikan 7% YoY. Sehingga mengurangi kekhawatiran akan puncak permintaan setelah pertumbuhan di bawah standar sebesar 2% YoY tahun lalu.

Sinarmas Sekuritas memperkirakan, untuk semester II ini akan terjadi pergeseran. Segmen hilir dinilai yang akan akan mendukung pendapatan.

Hal itu sejalan dengan ELSA yang memperkirakan volume perdagangan bahan bakar akan meningkat 73% HoH menjadi 92 ribu kiloliter, dibandingkan dengan 53.000 kiloliter di semester I 2024. Sebab, perseroan telah mengamankan pasokan FAME yang diperlukan untuk tujuan pencampuran.

"Kami memperkirakan pendapatan dari jasa hulu akan mengalami sedikit penurunan, karena perusahaan memproyeksikan aktivitas seismik yang lebih rendah," kata Inav.

Secara umum, kinerja ELSA diperkirakan tetap positif. Sinarmas Sekuritas telah meningkatkan perkiraan laba bersih ELSA menjadi Rp 667 miliar dari sebelumnya Rp 647 miliar.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) Siap Kontribusi Besar untuk Ketahanan Energi Nasional

Sementara itu, ELSA juga memiliki target yang cukup agresif. Perseroan menargetkan laba bersih mencapai Rp 1 triliun dalam periode satu hingga dua tahun mendatang.

Inav menyebutkan, secara organik hal tersebut dapat dicapai pada tahun depan. Berdasarkan perhitungannya, target itu akan tercapai jika perseroan dapat mencapai margin laba bersih (NPM) sekitar 7,5%-8,%.

"Ini berarti masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, terutama di sisi profitabilitas, karena NPM terakhir, tidak termasuk one-off items, masih berkisar di 6%," paparnya.

Menurutnya, salah satu tantanga untuk mencapai target itu adalah memastikan bisnis seismik, yang biasanya memiliki kontrak jangka pendek. Namun, manajemen ELSA meyakini bahwa peningkatan marjin dapat dicapai dengan berinvestasi pada peralatan yang akan membantu perusahaan mengurangi biaya.

Hal tersebut sejalan dengan rencana belanja modal perusahaan, yang saat ini sangat difokuskan pada jasa hulu. 

"Saat ini, kami tetap skeptis, kecuali ada bukti yang mendalam tentang peningkatan NPM di kuartal mendatang," tegasnya.

Secara umum, Sinarmas Sekuritas tetap menegaskan rating buy untuk ELSA dengan target harga Rp 630. Pada penutupan perdagangan Senin (9/9), harga saham ELSA ditutup melemah 1,26% ke Rp 472 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×