kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Sinar Mas membayar mahal aset Berau Coal


Rabu, 22 Juli 2015 / 07:57 WIB
Sinar Mas membayar mahal aset Berau Coal


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) sebentar lagi memiliki juragan baru. Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE), kendaraan investasi Sinar Mas Group akan mengendalikan perusahaan batubara ini. ACE mengakhiri penawaran terbuka (open offer) saham Asia Resource Minerals Plc (ARMS), sang induk BRAU pada 16 Juli.

Dalam laporan terakhirnya, ACE mengantongi 73,34% saham ARMS. Pemegang saham yang bersedia melepas saham ke ACE di antaranya Nathaniel Rothschild yang melepas 17,04%, Ravenwood 23,58%, dan saham tak langsung Samin Tan 23,52%. ACE juga mengantongi 4,6% saham dari beberapa pemegang saham lain yang sudah meneken kesepakatan. Ditambah saham miliknya di ARMS, ACE kini menjadi pengendali mayoritas ARMS.

"Jumlah seluruh saham kurang dari 75%," ujar Gandi Sulistyanto, Managing Director Sinarmas Group kepada KONTAN, Selasa (21/7), tanpa memaparkan total kebutuhan biayanya.

Hitungan KONTAN, Sinar Mas membayar mahal pembelian BRAU. Sebagai gambaran, ACE memberi penawaran tinggi terhadap saham ARMS dalam open offer, yakni 56 pence per saham. Harga itu naik dari sebelumnya 41 pence per saham. Jadi, 100% harga ARMS senilai £ 134,9 juta atau US$ 207,8 juta.

Untuk membayar 73,3% saham ARMS, Sinar Mas merogoh kocek sekitar US$ 152,3 juta atau Rp 2 triliun (kurs US$ 1=Rp 13.300). Selain itu, ACE juga harus menuntaskan dua obligasi anak usaha BRAU bernilai total US$ 950 juta atau sekitar Rp 12,6 triliun, plus menyuntik belanja modal US$ 100 juta.

Hitung punya hitung, perlu sekitar Rp 17,9 triliun untuk menuntaskan seluruh proses ini. Itu pun Sinar Mas "hanya" menguasai 61,5% saham BRAU. Maklum, ARMS hanya memiliki 84% saham BRAU. Sebagai gambaran, kini nilai pasar saham BRAU sekitar Rp 2,86 triliun. Dari sisi ini, boleh jadi akuisisi BRAU terbilang mahal.

Namun lain cerita jika melihat isi cadangan batubara tambang BRAU yang ditaksir mencapai 512 juta ton. Taruh kata semua cadangan itu bisa dijual seharga US$ 50 per ton. Nilai seluruhnya US$ 25,6 miliar atau Rp 340 triliun, dan 61,5% di antaranya bakal masuk kantong Sinar Mas.

Sepadan? Entahlah. Yang terang, ACE telah meraih utang £ 135 juta atau US$ 200 juta dari PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) yang diteken 7 Mei 2015. William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities, menilai, Sinar Mas sudah menyiapkan ekspansi besar di bidang energi. Karena itu sulit menilai valuasi harga BRAU yang layak. Meski punya dana besar, utang BRAU yang berbunga mahal bisa memberatkan Sinar Mas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×