Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periksa daftar top losers dari indeks LQ45 saat penguatan IHSG pada hari Kamis (6/6). Terdapat 3 emiten yang alami penurunan tertinggi pada indeks tersebut seperti saham EXCL, HRUM, dan BRIS.
Saham EXCL (PT XL Axiata Tbk) ditutup turun ke harga Rp 2.250 per saham. Dari penutupan pada Rabu (5/6), harga saham EXCL turun 2,60% dari Rp 2.310. Saham EXCL dibuka di atas harga penutupan sehari sebelumnya, yaitu pada Rp 2.320 per saham.
Mencatatkan harga tertinggi Rp 2.330 dan harga terendah Rp 2.240, saham EXCL mengalami penurunan sebesar Rp 60 per saham dalam satu hari.
Jika dihitung sejak 7 hari yang lalu (30 Mei 2024), harga saham EXCL hari ini turun sebesar 7,41% dibanding harga saat itu yang sebesar Rp 2.430.
Sejak setahun lalu (06 Juni 2023), harga saham EXCL telah naik 14,21% dari harga saat itu yang sebesar Rp 1.970.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham EXCL mencapai Rp 37,70 miliar, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 166.187 lot.
Dengan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 164, rasio harga terhadap laba (PER) saham ini adalah 14,09 kali. Sedangkan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) adalah 1,13 kali.
Baca Juga: IHSG Naik 0,39% ke 6.974 Kamis (6/6), INTP, BBNI, INKP Top Gainers LQ45
BRIS dan HRUM Turun Hari Ini
Nah, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, ditutup di harga Rp 2.190 per saham. Dibandingkan dengan penutupan Rabu (5/6), harga saham BRIS turun 3,10% dari Rp 2.260.
Membuka perdagangan di bawah harga penutupan sebelumnya, BRIS memulai hari di Rp 2.240 per saham. Sepanjang perdagangan, harga saham BRIS bergerak antara Rp 2.260 sebagai titik tertinggi dan Rp 2.150 sebagai titik terendah. Pada akhirnya, BRIS ditutup turun Rp 70 per saham.
Jika dibandingkan dengan seminggu yang lalu (30 Mei 2024), harga saham BRIS hari ini sudah naik 1,39% dari harga saat itu (Rp 2.160). Perlu diingat bahwa dalam setahun terakhir (sejak 6 Juni 2023), harga saham BRIS sudah naik 29,20% dari harga saat itu (Rp 1.695).
Pihak BEI mencatat total nilai transaksi saham BRIS mencapai Rp 82,30 miliar, dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 376.456 lot.
Meskipun mengalami penurunan harga, perlu diingat bahwa EPS (laba bersih per saham) BRIS adalah Rp 148. Hal ini berarti bahwa PER (price to earning ratio) saham BRIS adalah 15,27 kali. PBV (price to book value) BRIS tercatat 2,57 kali.
Baca Juga: IHSG Kembali ke Bawah 7.000 di Akhir Sesi Pertama, Sektor Teknologi Melesat
HRUM Turut Melemah
Terakhir, ada saham HRUM (Harum Energy Tbk) ditutup turun ke angka Rp 1.190 per saham atau memerah 4,42% dari Rp 1.245. Saham HRUM dibuka pada harga yang sama dengan penutupan sehari sebelumnya, yaitu Rp 1.245 per saham.
Mencatatkan harga tertinggi Rp 1.265 dan harga terendah Rp 1.180, saham HRUM mengalami penurunan sebesar Rp 55 per saham dalam sehari.
Bila dihitung sejak 7 hari yang lalu (30 Mei 2024), harga saham HRUM hari ini turun sebesar 12,82% dibanding harga saat itu yang sebesar Rp 1.365.
Sejak setahun lalu (06 Juni 2023), harga saham HRUM turun 16,49% dari harga saat itu yang sebesar Rp 1.425.
Nah, BEI mencatat total nilai transaksi saham HRUM mencapai Rp 34,20 miliar, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 282.185 lot.
Lewat laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 5, rasio harga terhadap laba (PER) saham ini adalah 249,00 kali. Sedangkan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) adalah 1,20 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News