kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Simak tips sukses investasi dari pakar Universitas Airlangga (Unair)


Sabtu, 03 April 2021 / 09:50 WIB
Simak tips sukses investasi dari pakar Universitas Airlangga (Unair)
ILUSTRASI. Simak tips sukses investasi dari pakar Universitas Airlangga (Unair)


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Belajar mengelola keuangan perlu disadari oleh generasi milenial. Salah satunya dengan cara melakukan investasi. Saat ini, investasi tak melulu dilakukan oleh kalangan pengusaha bermodal besar. Fenomena investasi ini juga makin marak dilakukan oleh anak-anak muda. 

Banyaknya media melakukan investasi ini sebaiknya diimbangi dengan edukasi mengenai perencanaan keuangan. 

Menurut Pakar Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Wisudanto, saat ini tidak sedikit pemuda yang tertarik untuk investasi di dunia nyata. 

Wisudanto pun memberikan beberapa tips bagi pemula dan mahasiswa dalam memulai investasi. 

1. Pilih instrumen investasi yang sesuai 

Saat ini ada berbagai macam bentuk dan produk investasi. Terdapat investasi di sektor di sektor riil seperti tanah, rumah, dan apartemen. Bisa juga investasi melalui perbankan dan pasar modal. 

Baca Juga: Di usia ke 50 tahun, Djasa Ubersakti (PTDU) optimistis kinerja bisnis semakin baik

Investasi melalui perbankan bentuknya bisa berupa deposito. Sementara untuk pasar modal asetnya bisa berupa sekuritas. 

"Apabila ingin investasi di pasar modal, maka perlu belajar lebih banyak terlebih terkait risikonya. Baik risiko dalam dimensi waktu, return, atau aset," ucap Wisudanto seperti dikutip laman unair.ac.id, Kamis (1/4/2021).

Wisudanto mengingatkan, jika ingin berinvestasi di pasar modal, gunakan uang yang tidak akan digunakan dalam kurang dari satu tahun. "Jangan menggunakan uang jangka pendek, seperti uang untuk membayar kuliah," imbuhnya. 

Pasalnya, investasi di pasar modal sifatnya tidak liquid. Tidak ada yang bisa memberikan garansi bahwa dengan membeli saham hari ini, harganya akan tetap di esok hari. 

“Perlu diperhatikan, jika berinvestasi di pasar modal sifatnya jangka panjang. Lebih dari satu tahun bahkan bisa seumur hidup perusahaan karena dengan berinvestasi artinya kita memiliki sebagian dari perusahaan,” jelasnya. 

Baca Juga: 3 Tips dari Chairul Tanjung agar pebisnis bertahan di situasi sulit pandemi

Wisudanto juga tidak merekomendasikan praktik trading bagi seseorang yang menganut prinsip syariah. 

Hal itu dikarenakan trading mentransaksikan sesuatu tanpa dasar yang jelas dan sifatnya spekulasi. Sementara transaksi harus memiliki dasar yang jelas, baik dari sisi keilmuan atau kebutuhan.

2. Pahami produk 

Sebelum memutuskan untuk membeli instrumen investasi, bagi seorang pemula juga perlu memahami produk yang akan dibeli. 

Dia memberi contoh investasi di pasar modal, seseorang harus paham sebelum membeli sebagian saham dari suatu perusahaan atau emiten yang ada di pasar modal. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×