Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi lanjut melemah pada perdagangan hari ini (11/11). Pada Kamis (10/11), rupiah spot melemah 0,24% ke level Rp 15.694 per dolar Amerika Serikat (AS).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pergerakan rupiah akan dipengaruhi rilis data inflasi AS untuk hari ini. Ekonom memperkirakan, Indeks Harga Konsumen (AS) pada Oktober 2022 turun jadi 8,0%. Pada bulan sebelumnya, inflasi AS capai 8,2%.
Akan tetapi, ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat melonggarkan sikap agresifnya dalam pengetatan kebijakan moneter diprediksi belum akan terjadi.
“Pasalnya, The Fed tidak dalam posisi bisa mengabaikan sikap hawkish dengan inflasi yang masih empat kali di atas target 2% bank sentral,” kata Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (10/11).
Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.694 Per Dolar AS Pada Hari Ini (10/11)
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, data inflasi AS masih akan membuat The Fed melakukan lebih banyak pengetatan moneter untuk mengekang inflasi.
Hal ini sejalan dengan Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari yang menyatakan bahwa terlalu dini untuk mengharapkan poros dovish dari The Fed dan suku bunga ditetapkan untuk terus meningkat.
Ini juga mencerminkan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada pekan lalu. Ia menyampaikan The Fed akan mempertimbangkan untuk menurunkan laju kenaikan suku bunga, tetapi suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dan kemungkinan memuncak pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan semula.
Dari internal, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022 juga diproyeksi akan melambat secara moderat di kisaran 5,1%. Faktor pemicunya adalah peningkatan inflasi yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.
Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.701 Per Dolar AS Pada Kamis (10/11)
Hal ini didorong oleh melandai-nya harga energi dan pangan yang diikuti oleh pelemahan nilai tukar rupiah.
“Peningkatan inflasi serta suku bunga acuan Bank Indonesia juga akan berdampak pada kenaikan cicilan rumah, kendaraan, dan pinjaman lainnya, sehingga akan mengurangi disposible income rumah tangga,” ucap Ibrahim.
Dia pun memproyeksi, rupiah akan dibuka fluktuatif namun ditutup melemah dalam rentang Rp 15.670-Rp 15.740 per dolar AS pada hari ini (11/11).
Tak jauh berbeda, Sutopo memprediksi pergerakan rupiah bakal melemah dalam kisaran Rp 15.643-Rp 15.745 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News