Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
Sukarno menilai, melesatnya harga saham DMMX yang signifikan lantaran sebelumnya ada pembelian besar dari PT NFC Indonesia Tbk (NFCX). NFCX sebagai induk usaha menambah kepemilikan pada DMMX sebanyak 1,1 juta lembar saham.
“Ditambah prospek DMMX yang juga bagus dan rencana ekspansi di pasar international membuat minat pasar jadi tinggi,” tutur Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/5).
Dalam catatan Kontan, melalui Cosmos Charisma International Pte Ltd (CCI), DMMX berencana untuk memperluas dan menyebarkan kemampuan teknologi grup di pasar luar negeri.
Saat ini, CCI akan berfokus pada negara-negara di kawasan ASEAN seperti Singapura dan Filipina, sehubungan dengan persyaratan mitra ritel domestik DMMX.
Secara keseluruhan, ia melihat sektor teknologi memang memiliki prospek yang bagus. Terlebih saat ini khususnya masyarakat Indonesia belum sepenuhnya menggunakan teknologi, ambil contoh belum banyak yang menggunakan pembayaran non tunai.
Hanya saja, banyaknya pemain anyar di sektor yang sama membuat peta persaingannya lebih ketat dan ini dinilai sebagai tantangan bagi sektor teknologi.
Baca Juga: Pasar mengantisipasi realisasi PDB Indonesia, IHSG diproyeksi bergerak fluktuatif
Lantaran harga sahamnya sudah naik tinggi, Sukarno bilang saham-saham tersebut rawan terkoreksi. Sehingga Ia menyarankan pelaku pasar untuk wait and see saham-saham sektor teknologi.
Secara teknikal, menurut Sukarno sudah ada indikasi akan berbalik arah, seperti saham DMMX yang hari ini Selasa (4/5) kenaikannya turun 9%.
Pada akhir perdagangan Selasa (4/5) saham DMMX hanya naik 0,70% ke harga Rp 715 per saham. Sukarno juga menyarankan pelaku pasar untuk wait and see saham-saham sektor teknologi yang mengalami koreksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News