Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengembangkan bisnis perusahaan, PT Bundamedik Tbk (BMHS) telah memiliki dana sebesar Rp 1 triliun. Adapun, dana tersebut bersumber dari pinjaman PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang akan digunakan secara bertahap.
“Dana Rp 1 triliun memang didapatkan melalui engagement dari BCA. Namun tidak sepenuhnya kami keluarkan secara langsung tapi secara bertahap dan tentunya akan digunakan yang berkaitan dengan rumah sakit,” ungkap Komisaris Utama BMHS Ivan Sini kepada Kontan.co.id, Rabu (23/2).
Dia menambahkan, Bundamedik bakal semakin ekspansif di tahun 2022. Hal ini ditandai dengan langkah akuisisi dan pengembangan bisnis lainnya dalam ekosistem kesehatan, yang relevan dengan basis fundamental perusahaan.
Baca Juga: Bisnis Non-Covid-19 Bundamedik (BMHS) Tumbuh 26% pada 2021
Sementara itu, Managing Director Bundamedik Nurhadi Yudiyantho bilang, saat ini sudah ada dua rumah sakit yang tengah dijajaki untuk perusahaan untuk diakuisisi.
“Lokasinya masih di Jabodetabek,” tambah dia. Nurhadi pun berharap, penjajakan tersebut bisa rampung pada kuartal I-2022.
Selain itu, Bundamedik juga memiliki proyek green field, di mana lahannya akan digunakan untuk pengembangan ekosistem rumah sakit seperti laboratorium, klinik bayi tabung dan lainnya.
“Di tahun ini tentunya ekosistem kita akan tumbuh secara keseluruhan, karena kita juga akan terus mengembangkan klinik, laboratorium dan unit lainnya termasuk untuk distribusi farmasi melalui Global Bunda Farma untuk menambah cabang,” sambung Nurhadi.
Adapun, di tahun 2022, Bundamedik juga fokus untuk melakukan ekspansi ke kota-kota besar lainnya terutama di Sumatra Utara, Sulawesi (Makassar), Surabaya hingga Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News