kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Simak rekomendasi untuk saham-saham yang paling banyak ditransaksikan sebulan ini


Sabtu, 28 November 2020 / 18:45 WIB
Simak rekomendasi untuk saham-saham yang paling banyak ditransaksikan sebulan ini


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 23,42 poin atau 0,41% ke 5.783,33 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/11). IHSG sudah melesat hingga 12,77% dalam sebulan terakhir.

Di tengah tren penguatan IHSG, pasar saham Indonesia juga kembali menorehkan rekor nilai transaksi dan frekuensi tertinggi di pasar reguler pada perdagangan Rabu (25/11), dengan nilai transaksi mencapai Rp 18,17 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,42 juta kali. Sedangkan volume transaksi bursa kala itu mencapai 35,02 miliar saham.

Jika mengutip data dari RTI, saham-saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan volumenya meliputi Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) dan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).

Baca Juga: IHSG menguat 3,80% dalam sepekan disokong masuknya dana asing

Lalu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Sentul City Tbk (BKSL), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, salah satu faktor saham-saham tersebut masuk jajaran saham teraktif karena mayoritas sahamnya memiliki market cap kecil atau saham lapis ketiga dan dua, kecuali ANTM.

Menurutnya, investor ritel banyak berburu saham-saham tersebut karena dinilai masih memiliki harga yang murah pada saat itu dan harganya juga bisa dibilang terjangkau. “Kemudian potensi kenaikannya sangat tinggi jika dibandingkan saham lapis pertama,” terangnya ketika dihubungi Kontan, Jumat (27/11).

Dari jajaran saham-saham itu, Sukarno melihat saham FREN bisa jadi pilihan. Hal ini lantaran dari banyak emiten telekomunikasi, saham FREN masih tertinggal sehingga memiliki potensi untuk menguat ke depannya.

Baca Juga: IHSG melesat 3,80%, asing mengakumulasi net buy Rp 300 miliar sepekan

Sementara itu, ia menyarankan pelaku pasar untuk tetap hati-hati dengan saham-saham lainnya karena harganya sangat fluktuatif.

Selain FREN, ia bilang saham ASRI dan saham BEST juga menarik karena tren suku bunga dalam tren penurunan, ini jadi salah satu sentimen positif untuk emiten ini. “Untuk PPRO dan BKSL lebih ke spekulasi, harus hati-hati. Jika dilihat dari fundamental, ANTM bisa jadi pilihan,” tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×