Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tak begitu memuaskan pada kuartal ketiga 2021. UNVR membukukan penurunan laba bersih sebesar 19,52% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 4,37 triliun hingga kuartal ketiga 2021.
Pada kuartal ketiga periode Juli-September 2021 saja, laba bersih UNVR tercatat Rp 1,3 triliun menyusut 26,7% yoy dan turun 1,1% qoq. Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin menyebut, realisasi laba bersih UNVR berada di bawah estimasinya untuk proyeksi secara 2021 penuh pada run rate 69,8% dan konsensus pada run rate 68%.
Selama kuartal ketiga 2021, margin profitabilitas keseluruhan, baik kotor, operasional, dan bersih lebih rendah secara tahunan, yang diyakini sebagian besar didorong oleh kenaikan harga komoditas. “Sementara itu, margin profitabilitas kuartal ketiga 2021 relatif stabil dibandingkan kuartal sebelumnya,” ungkap Mimi dalam riset.
Baca Juga: Siap-siap, cum date dividen interim delapan saham ini akan segera berakhir
Pendapatan UNVR pada Juli-September turun 7,8% yoy dan 0,4% qoq menjadi Rp 9,9 triliun, dengan pendapatan kumulatif selama sembilan bulan turun sekitar 7,5% yoy menjadi Rp 30 triliun. Mimi menyebut, realisasi tersebut sejalan dengan perkiraan pendapatan 2021 dengan run-rate 75,3% namun berada di bawah konsensus pada run-rate 72,5%.
Dari divisi Home and Personal Care (HPC) UNVR masih menghadapi masa-masa sulit. Penjualan kuartal ketiga turun 14,6% yoy, sementara pada divisi Foods & Refreshments (F&R) lebih kuat dan meningkat 9,8% yoy.
Secara keseluruhan, meskipun kinerja divisi F&R lebih baik selama kuartal ini, Mirae Asset melihat kinerja HPC masih menantang. Pelonggaran pembatasan aktivitas dilihat memberikan sentimen positif pada pemulihan UNVR. Mimi mempertahankan rekomendasi sell saham UNVR dengan target harga Rp 4.300 per saham.
Baca Juga: Pemilik saham UNVR akan terima dividen Rp 66 per saham, berikut jadwal pembayarannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News