kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Rekomendasi Saham Semen SMGR, INTP, dan SMBR Berikut Ini


Senin, 31 Oktober 2022 / 07:00 WIB
Simak Rekomendasi Saham Semen SMGR, INTP, dan SMBR Berikut Ini


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor semen masih akan tertekan pada kuartal IV-2022. Usai terbebani tingginya harga batubara, emiten semen akan menghadapi musim hujan yang melanda di akhir tahun.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Michael Filbery mencermati bahwa penurunan volume produksi semen bakal terjadi di kuartal IV/2022 seiring memasuki musim hujan.

Penjualan di kuartal IV/2022 diprediksi lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Hal tersebut menambah tekanan pada penjualan semen nasional yang terkoreksi sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.

Penjualan semen nasional turun 1,1% year-on-year (YoY) hingga September 2022, dibandingkan permintaan semen hingga September 2021.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Melemah di Perdagangan Terakhir Oktober, Senin (31/10)

Michael bilang, industri semen nasional masih dihadapkan dengan kondisi oversupply, di mana sampai tahun ini tingkat utilisasi diperkirakan hanya sekitar 57%.

Dengan level utilisasi yang masih rendah atau dibawah level normal yakni sekitar 70% tersebut, maka tingkat persaingan antar pemain juga masih cukup ketat.

Permintaan yang masih lemah ini juga disebabkan adanya penyesuaian kenaikan rata-rata harga jual atau Average Selling Price (ASP) semen pada pemain-pemain besar seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Sementara kenaikan tersebut tidak sepenuhnya diikuti oleh pemain-pemain kecil.

"Sehingga penurunan permintaan pada pemain yang berpangsa pasar besar ini terefleksi pada penurunan permintaan semen secara keseluruhan," ungkap Michael kepada Kontan.co.id, Jumat (28/10).

Namun, Michael melihat bahwa dampak kenaikan harga jual yang berawal dari naiknya harga batubara sudah mulai bisa diminimalisir oleh para pemain semen, terutama SMGR dan INTP yang lebih strategis untuk mendapatkan pasokan batubara Domestic Market Obligation (DMO).

Dengan ketersediaan batubara DMO tersebut, Ciptadana Sekuritas berekspektasi kedepannya emiten-emiten semen mulai bisa menekan biaya produksi di tengah kondisi harga batubara yang masih tinggi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×