Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Selama efeknya masih seperti gelombang varian Omicron, diperkirakan permintaan terhadap sektor consumer cyclicals akan terus membaik.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Terkoreksi pada Kamis (31/3), Ini Saham Rekomendasi Analis
"Untuk bisnis broadcasting dan department store dengan kinerja stabil, serta apparel & textile retail yang memperlihatkan adanya pemulihan dapat diperhatikan oleh pelaku pasar," ungkap Ivan.
Di sisi lain, peluang bagi emiten di bisnis perhotelan dan resort untuk meningkatkan pendapatan semakin terbuka lebar. Hal ini diharapkan bisa memangkas kerugian pasca penyesuaian beban operasional dan merosotnya okupansi selama masa awal pandemi Covid-19.
Menimbang kondisi tersebut, Ivan pun menjagokan saham MNCN, SCMA, LPPF, RALS, MAPA, dan MAPI. Untuk keenam saham tersebut, Ivan merekomendasikan accumulative buy atau beli secara bertahap terlebih dulu.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto juga memandang emiten di bisnis ritel dan media memiliki outlook yang cukup positif. Segmen ritel terdorong momen Ramadan-Lebaran, sedangkan media diprediksikan akan terdongkrak seiring kecenderungan meningkatnya belanja iklan.
Dia pun melihat saham SCMA, MNCN, ERAA, ACES, dan RALS akan menarik untuk dicermati pelaku pasar. "Kalau (emiten) hotel, rata-rata bottom line masih negatif, jadi kenaikan sahamnya bukan faktor fundamental," ujar Pandhu.
Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia menjagokan, saham ERAA dengan rekomendasi buy. ERAA dipandang menarik di tengah diversifikasi bisnis ke segmen produk bakery, face shop, dan sport fashion yang dalam jangka panjang bisa meningkatkan margin keuntungan.
Baca Juga: Diproyeksi Melanjutkan Penguatan, Simak Proyeksi IHSG untuk Kamis (31/3)
Sedangkan Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata, menyoroti pergerakan saham yang berada di jajaran tiga teratas top gainers sektor consumer cyclicals. Mereka adalah SHID, MSIN, dan FORU.
Liza melihat pergerakan saham SHID tengah membentuk pola bearish reversal double top. Liza menyarankan sell on strength dengan exit level pada area Rp 2.780 - Rp 2.850. Dengan support pada Rp 2.500 - Rp 2.450 atau Rp 2.200 - Rp 2.150.
Untuk saham MSIN, Liza menyarankan segera mengurangi koleksi jika berada di level support Rp 5.200 apalagi sampai menjebol level Rp 5.000. "Tapi jika ternyata mampu tembus resistance 5.800 lalu 6.000, maka boleh let your profit run sampai target 6.500," terang Liza.
Selanjutnya untuk saham FORU Liza mengingatkan agar berhati-hati pada pola bearish reversal double top. Dia merekomendasikan sell on strength dengan support pada area Rp 420 - Rp 400 atau Rp 330 - Rp 300 dengan resistance di Rp 500 - Rp 550.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
