Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten laboratorium yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak kenaikan harga saham yang cukup tinggi. Bahkan, kenaikan harganya ada yang mencapai lebih dari dua digit.
Saham laboratorium itu adalah PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS). Mengutip data RTI Business, PRDA naik 118,46% sejak awal tahun atau year to date (ytd), menjadi Rp 7.100 per saham.
Sementara, DGNS terkerek 31,03% sepanjang enam bulan terakhir, menjadi Rp 760 per saham per penutupan perdagangan hari ini, Senin (8/11).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mencermati, walau sudah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, dua saham itu masih berpeluang mengalami kenaikan harga ke depan.
Baca Juga: Laba melonjak 317%, simak kinerja ciamik Prodia Widyahusada (PRDA) hingga kuartal III
Diestimasikan, PRDA bisa menyentuh harga Rp 8.500 per saham. Sementara itu, DGNS bisa menyentuh harga Rp 1.020 per saham.
"Technical rebound, keduanya memang masih uptrend," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (8/11). Adapun dua saham itu disarankan buy.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan, dilihat dari indikator MACD-nya, pergerakan PRDA berpeluang melanjutkan penguatan. Walaupun dari sisi stochastic, PRDA akan bergerak sideways.
" Kami perkirakan, untuk PRDA sendiri penguatannya akan menguji area 7.600-8.000," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (8/11). Oleh karena itu, pelaku pasar dapat melakukan buy on weakness terhadap saham tersebut.
Adapun untuk pergerakan DGNS masih cenderung sideways, ini tampak di MACD-nya. Para pelaku pasar pun dapat mencermati dari stochastic yang rawan terkoreksi.
"Dapat diperhatikan level koreksi DGNS di area 665-725," jelasnya. Pelaku pasar disarankan sell on strength terlebih dahulu apabila DGNS break dari 725.
Baca Juga: Pendapatan meningkat, laba Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) melesat 130,55%
Sekadar informasi, dua emiten laboratorium itu membukukan kinerja keuangan yang memuaskan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021. Pertumbuhannya mencapai dua digit, bahkan lebih.
Mengutip laporan keuangannya, pendapatan DGNS terkerek 149, 11% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 250,83 miliar. Adapun laba tahun berjalannya meningkat 130,61% yoy menjadi Rp 63,97 miliar.
Sementara itu, pendapatan bersih PRDA meningkat 65,60% yoy menjadi Rp 1,99 triliun. Laba bersih tahun berjalannya juga meningkat drastis 317,99% yoy menjadi Rp 511,08 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News