Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Bernada serupa, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penurunan suku bunga acuan BI menjadi 3,5% membuat emiten-emiten di sektor perbankan, properti, dan konstruksi cukup menarik untuk dicermati. Bagi perbankan, penurunan suku bunga berpeluang meningkatkan penyaluran kreditnya.
Untuk properti, suku bunga yang rendah berkaitan dengan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan KPA yang lebih terjangkau. Sementara sektor konstruksi diuntungkan seiring dengan beban pinjaman ke perbankan yang semakin ringan, mengingat bank merupakan sumber pendanaan andalan sektor ini
Baca Juga: IHSG menguat 0,51% di akhir perdagangan Jumat (19/2), ICBP paling banyak dijual asing
Secara teknikal, Herditya menyarankan investor untuk memperhatikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) karena pergerakannya ke depan dinilai masih cukup menarik. "Saya melihat ada potensi koreksi pada BBRI dan BBNI, tetapi penurunannya relatif terbatas," ucap dia.
Secara teknikal, Herditya memperkirakan, support-resistance terdekat BBRI berada di level Rp 4.420-Rp 4.950, BBNI Rp 5.850-Rp 6.400, WSKT Rp 1.320-Rp 1.630, dan WIKA Rp 1.695-Rp 1.900.
Per perdagangan Jumat (19/2), BBRI berada di level Rp 4.700 per saham, BBNI Rp 6.000, WSKT Rp 1.480, dan WIKA Rp 1.800 per saham.
Selanjutnya: Putus kongsi dengan PepsiCo, Indofood CBP tetap kembangkan snack merek sendiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News