Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek emiten di sektor konsumer diyakini bakal positif seiring momentum Pilkada dan banyaknya hari raya di kuartal IV yang dapat mendorong permintaan terhadap konsumsi. Tetapi, emiten sektor ini tetap harus mengatur strategi dalam menghadapi volatilitas kurs rupiah yang bisa menekan kinerja.
Berikut rekomendasi fundamental saham emiten sektor konsumer beserta target harganya:
1. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Analis Ciptadana Sekuritas Putu Chantika Putri mencermati MYOR terus mencapai pertumbuhan penjualan yang solid, baik di pasar lokal maupun permintaan ekspor.
Pada kuartal III, penjualan lokal tumbuh kuat 17% YoY menjadi Rp 5,3 triliun. Penjualan bisnis ekspor tumbuh sebesar 16,6% YoY. Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh peningkatan permintaan terkait dengan Festival Kue Bulan.
Dia pun memperkirakan momentum penjualan ekspor akan terus berlanjut pada kuartal IV 2024 karena pasar China akan melakukan permintaan lebih awal yakni pada kuartal IV untuk kebutuhan Chinesse New Year (CNY) 2025.
Di sisi lain, demi mendukung pemulihan margin kotor di kuartal keempat yang perkiraannya akan tetap kurang dari 25%. MYOR menerapkan kenaikan harga sebesar 10% MoM pada kopi tertentu dan SKU coklat, dengan kenaikan tambahan direncanakan pada November-Desember 2024.
"Namun, meskipun ada penyesuaian harga. MYOR tetap berhati-hati dampak potensial terhadap pangsa pasarnya," jelas Putu dalam riset 6 November 2024.
Didukung oleh segmen makanan kemasan, peluncuran produk baru seperti soft cake, soft candy, dan biskuit, dan aktivitas A&P yang bijaksana, MYOR yakin bisa mempertahankan momentum pertumbuhan penjualan pada tahun 2025.
- Rekomendasi: Buy
- Target harga: Rp 3.200 per saham
Baca Juga: Lirik Rekomendasi Saham Emiten Konsumer yang Mayoritas Cetak Kinerja Moncer
2. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
Emiten ini berhasil memperoleh laba operasi sepanjang sembilan bulan 2024 sebanyak 12,4 triliun atau naik 11,2% YoY. Margin laba operasi ICBP juga melampaui estimasi pasar dengan kenaikan 62 bps secara tahunan ke level 22,4%.
Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey melihat penguatan rupiah memberikan dampak positif bagi ICBP.
"Pencatatan laba selisih kurs sepanjang sembilan bulan 2024 menjadi Rp1,5 triliun atau meningkat 50,6% YoY seiring posisi perseroan dengan net liabilities dolar AS," tulis Andhika dalam riset 1 November 2024
Di sisi lain, beban keuangan hanya naik menjadi Rp 1,5 triliun (+4,7% YoY).
Alhasil dengan dorongan oleh keuntungan selisih kurs dibanding kuartal sebelumnya yang tercatat rugi kurs, laba bersih ICBI sepanjang Januari-September 2024 sebesar Rp 8,1 triliun atau tumbuh 15,4% YoY.
Ke depannya, Panin Sekuritas menilai emiten ini masih akan menghasilkan kinerja positif. Pilkada serentak pada kuartal keempat 2024 menjadi salah satu sentimen yang berpotensi memberikan dorongan pada aktivitas ekonomi dan belanja masyarakat, serta mampu membantu mengimbangi kondisi musim rendah (low seasonality) yang biasanya terjadi pada kuartal tersebut.
Tetapi perlu diwaspadai terkait volatilitas harga bahan baku dan pergerakan kurs rupiah yang menjadi tantangan bagi ICBI.
- Rekomendasi: Buy
- Target harga: Rp 13.800 per saham
Baca Juga: Terpapar Deflasi, Kinerja Emiten Barang Konsumsi Masih Bervariasi
3. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY)
CMRY berhasil membukukan laba bersih setelah pajak atau net profit after tax (NPAT) kuartal ketiga sebesar Rp 353,4 miliar atau meningkat 2,5% YoY, yang secara keseluruhan mencapai NPAT hingga September 2024 sebesar Rp 1,15 triliun atau tumbuh 19,6% YoY.
Analis Buana Capital, James Stanley Widjaja menilai kuartal ketiga 2024 merupakan kuartal yang solid, karena biaya input susu yang menguntungkan.
"CMRY memiliki rekam jejak inovasi yang telah terbukti, namun valuasinya telah memperhitungkan pertumbuhan yang superior," jelas James dalam riset 5 November 2024.
Penjualan produk susu di Cimory juga kembali pulih dengan pertumbuhan 4,1% YoY, setelah beberapa kuartal yang lemah. Inovasi Yogurt Sticks dan Yogurt Squeeze Bites yang baru saja diluncurkan juga mendapat daya tarik yang baik, apalagi format yogurt ini lebih terjangkau.
Namun demikian CMRY mencatat kerugian kurs yang belum direalisasi yang cukup besar yaitu Rp 104,4 miliar atas kepemilikan kas dolar AS dan obligasi dolar AS setelah apresiasi rupiah di kuartal ketiga 2024. Oleh sebab itu net profit margin (NPM) menjadi lebih rendah dengan penurunan 160 bps YoY di 15,9%.
Ke depan, Cimory akan melakukan penetrasi produk dan memperkuat saluran distribusi General Trade (GT) dan Miss Cimory (MCM). Perusahaan ini juga optimistis lewat Produk Yogurt Squeeze Bites CMRY dan Fruitas Jelly yang akan diluncurkan pada kuartal keempat.
- Rekomendasi: Hold
- Target harga: Rp 5.800 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News