kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.452.000   -12.000   -0,82%
  • USD/IDR 15.205   -60,00   -0,40%
  • IDX 7.642   114,20   1,52%
  • KOMPAS100 1.191   18,71   1,60%
  • LQ45 953   14,44   1,54%
  • ISSI 230   3,47   1,53%
  • IDX30 490   7,75   1,61%
  • IDXHIDIV20 589   10,01   1,73%
  • IDX80 136   1,84   1,38%
  • IDXV30 143   2,16   1,54%
  • IDXQ30 164   2,59   1,61%

Simak Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA) dari Analis Berikut


Selasa, 01 Oktober 2024 / 20:13 WIB
Simak Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA) dari Analis Berikut
ILUSTRASI. Prospek bisnis PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) diperkirakan masih akan positif ke depan.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) diperkirakan masih akan positif ke depan. Ekspansi dan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dari masyarakat menjadi pendorongnya.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty mengatakan untuk jangka pendek prospek MIKA didorong oleh sejumlah faktor. 

Pertama, implementasi tarif BPJS yang lebih tinggi sejak Januari 2023 diperkirakan meningkatkan pendapatan sekitar 7%-9%.

Kedua, Omnibus Law Kesehatan yang disahkan pada Juli 2023 menyederhanakan proses lisensi, memungkinkan perekrutan dokter asing, dan meningkatkan pelatihan di rumah sakit. 

Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) Dapat Rekomendasi Beli dari Maybank Sekuritas, Ini Alasannya

Ketiga, standar baru untuk kelas BPJS dapat berdampak positif dengan peningkatan pengalaman pasien.

"MIKA juga mengharapkan peningkatan ASP (Average Selling Price) sekitar 5%-7% pada 2024, yang akan memperkuat kinerja finansial jangka pendek," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10).

Analis Indo Premier Sekuritas, Andrianto Saputra berpandangan bahwa secara umum trafik rawat inap akan meningkat. Ini berkaca dari trafik pada Juli 2024, terkhusus pada minggu ke-2 karena sebagian besar kasus dikontribusikan oleh kasus bakteri virus akibat perubahan iklim yang ekstrem (La Nina).

"Kami memperkirakan tren trafik rawat inap kuartal III akan tumbuh dua digit secara tahunan," katanya.

Menilik kinerja semester I yang optimistis, Andrianto juga berpandangan kinerja positif MIKA akan berlanjut hingga akhir tahun. 
Dus, pendapatan MIKA pada 2024 diperkirakan tumbuh 17,13% menjadi Rp 4,99 triliun, EBITDA tumbuh 22,2% menjadi Rp 1,83 triliun dan laba bersih melesat 25,98% ke Rp 1,15 triliun.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Lapis Kedua Layak Koleksi Saat Laju IHSG Melambat

Arinda juga memproyeksikan hal serupa. Pendapatan MIKA diperkirakan akan tumbuh berkisar 15%-17% dan laba bersih dikisaran 20%-25%.

Sementara untuk jangka menengah panjang, prospek MIKA juga didorong rencana perluasan Centre of Excellence (CoE) dengan fokus pada prosedur onkologi dan otak. Hal ini telah dimulai dengan dua pusat radioterapi baru di MIKA Bekasi Timur dan Kenjeran, serta baru-baru ini memperoleh lisensi untuk pemindaian Positron Emission Tomography (PET), yang akan berlokasi di Bekasi Timur.

Selain itu, MIKA juga akan membangun pusat stroke baru di Surabaya. Perseroan telah membeli mesin biplane (rumah sakit swasta pertama yang melakukannya) untuk mendukung bedah saraf non-invasif.

Arinda menilai, dampak ekspansi ini terhadap prospek MIKA sangat positif. Utamanya karena permintaan akan fasilitas spesialis seperti kanker dan stroke diperkirakan tinggi seiring meningkatnya kasus penyakit degeneratif dan kronis di Indonesia.

Selain itu, ditambah dengan peningkatan kapasitas dan fokus pada layanan spesialis, MIKA diperkirakan akan dapat memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang meningkat untuk saat ini. Apalagi kesadaran masyarakat akan kesehatan juga turut meningkat, sehingga menjadi salah satu katalis positif bagi industri kesehatan.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji juga melihat prospek positif untuk MIKA. Namun, ia berpandangan prospeknya akan lebih lebih jika mulai ekspansi ke luar Jawa.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Beli AKRA, MYOR, LSIP dan MIKA untuk Hari Ini (26/9)

Hal ini menyusul rencana Pemerintahan baru Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka pada sektor kesehatan, seperti percepatan pendidikan tenaga medis dan pembangunan rumah sakit.

Nafan menyoroti distribusi tenaga kesehatan yang kurang merata. Sehingga, ia menilai rencana di pemerintahan baru dapat menjadi kesempatan untuk ekspansi. 

"Namun memang, ini menjadi kesempatan selama pasarnya mendukung (potensi pertumbuhan ekonomi daerah), dalam rangka meningkatkan penetrasi pasar," sebutnya.

Dengan prospek dan peluang yang positif itu, Nafan merekomendasikan accumulate buy MIKA dengan target harga Rp 3.310. 

Lalu Arida merekomendasikan rating hold dengan target harga Rp 3.280, sementara Andrianto memberikan rating buy MIKA dengan target harga Rp 3.450.

Selanjutnya: Proyek Infrastruktur Belum Berdampak Signifikan bagi Pertumbuhan Ekonomi

Menarik Dibaca: MIND ID Komitmen Hilirisasi yang Berkelanjutan, Simak Caranya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×