Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) diproyeksikan mengalami perlambatan penjualan pada kuartal III-2021 seiring adanya PPKM Darurat dan Level 4. Kendati begitu, porsi penjualan online yang meningkat dinilai menjadi katalis positif yang bisa mengurangi dampak PPKM.
Analis CGS CIMB Sekuritas Patricia Gabriella dalam risetnya pada 14 September menuliskan, PPKM telah menunda pemulihan kinerja MPPA, namun secara umum ia melihat penjualan sudah mulai on-track membaik. Menurutnya, PPKM Darurat dan Level 4 telah mengakibatkan penurunan lalu lintas orang, termasuk untuk pembelian sembako.
Ia berkaca dari Google Mobility yang mencatat lalu lintas ke toko kelontong dan apotek turun 7% di bulan Juli dan turun 2% di bulan Agustus jika dibandingkan kondisi pre-Covid-19. Namun, dengan lalu lintas pada September yang kembali naik 7%, menurutnya hal tersebut bisa mendukung pemulihan lalu lintas MPPA.
“Kami memperkirakan penjualan MPPA pada kuartal III-2021 turun secara kuartalan karena PPKM. Namun, jika secara year on year bisa tumbuh dua digit mengingat efek low base pada tahun lalu,” tulis Patricia dalam risetnya.
Lebih lanjut, Patricia meyakini pasca-Covid-19 nanti, penjualan MPPA akan meningkat. Salah satu faktor pendukungnya adalah promosi harga yang ditawarkan MPPA. Oleh sebab itu, ia masih mempertahankan perkiraan penjualan kotor MPPA sebesar 11% untuk 2021.
Baca Juga: Transformasi digital memoles kinerja keuangan Multipolar (MLPL)
Perlu diketahui, penjualan kotor MPPA pada kuartal II-2021 sudah pulih ke tingkat sebelum Covid-19. Apalagi, MPPA juga terus memperluas pangsa pasarnya jika mengacu data dari Nielsen.
Sekalipun penjualan offline MPPA terdampak PPKM, penjualan online-nya justru terus tumbuh dan memantapkan posisinya yang menonjol di e-groceries.
Pada Juli - Agustus, MPPA menyebutkan bahwa penjualan online berkontribusi 10,5%-11% terhadap penjualannya (vs 5,8% pada Juni). Penjualan online tidak hanya datang dari pelanggan offline, tetapi juga dari pelanggan baru
Kontribusi produk segar terhadap penjualan e-groceries MPPA juga meningkat, dari 15% pada 2020 menjadi 18%-20% pada Juli-Agustus. Patricia menyebut hal ini sejalan dengan strategi MPPA yang meningkatkan porsi produk segar.
“Saat ini, kami masih mempertahankan rekomendasi untuk beli saham MPPA dengan target harga Rp 1.700 per saham,” tutup Patricia
Selanjutnya: Simak rekomendasi saham MPPA, UNTR, dan ASSA untuk Kamis (26/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News