Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berhasil mencetak kinerja yang apik sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Emiten farmasi tersebut membukukan penjualan bersih sebesar Rp 6,3 triliun di kuartal kedua 2021 sehingga membawa total penjualan bersih menjadi Rp 12,37 triliun atau naik 6,6% secara year on year (yoy) pada semester pertama 2021.
Kenaikan dari sisi penjualan bersih itu turut mengerek laba bersih hingga 7,91% yoy menjadi Rp 1,49 triliun pada paruh pertama tahun ini. Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika dalam risetnya pada 12 Agustus menuliskan, perolehan tersebut telah sejalan dengan proyeksi NH Korindo maupun konsensus karena telah memenuhi masing-masing 49% dan 51% dari proyeksi tahun ini.
Dia juga melihat KLBF berhasil menjalankan bisnis secara efisien. Ini tercermin dari penurunan rasio beban usaha terhadap penjualan menjadi 28,7%.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) akan menambah kapasitas tes covid-19 menjadi 2.500-3.000 per hari
“Kami juga melihat profitabilitas margin KLBF yang lebih besar dengan seluruh margin yang meningkat dibanding semester pertama 2021. Dalam pandangan kami, KLBF akan meraup untung dari meningkatnya kesadaran kesehatan di tengah gelombang kedua Covid-19, yang mengarah pada prospek penjualan yang lebih baik,” tulis Putu dalam riset.
Lebih lanjut, Putu memperkirakan momentum tersebut akan terbawa hingga paruh kedua tahun ini. Hal tersebut juga tercermin dari optimisme manajemen KLBF yang merevisi target kinerjanya sepanjang tahun 2021. KLBF merevisi target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2021 menjadi sebesar 7%-10% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 7%-10%.
Asal tahu saja, menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, KLBF membidik kenaikan top line dan bottom line antara 5% hingga 6% sepanjang tahun 2021.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) targetkan penjualan ekspor tahun ini sentuh Rp 1 triliun
Putu juga melihat beberapa langkah yang dilakukan KLBF berpotensi mendongkrak kinerja penjualan. Mulai dari peluncuran produk Pulmosol – susu yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk melawan gangguan pernapasan, hingga menambah pabrik baru di Myanmar yang ditargetkan beroperasi pada kuartal IV-2021 untuk tingkatkan penjualan ekspor.
Adapun, untuk tahun ini NH Korindo Sekuritas memproyeksikan KLBF bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 24,78 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 3,0 triliun.
“Meskipun kinerjanya sahamnya kurang baik (-11,8% ytd), kami mempertahankan rekomendasi buy pada KLBF dengan target harga Rp 1.750 per saham. Hal ini mengingat perusahaan adalah pemain defensif dengan perkiraan penjualan yang lebih tinggi dan posisi kas bersih yang kuat,” imbuh Putu.
Baca Juga: Analis rekomendasikan beli saham Kalbe Farma (KLBF), simak ulasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
