kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,27   -8,08   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR) yang akan Divestasi 40% Tol Layang MBZ


Senin, 04 Juli 2022 / 20:49 WIB
Simak Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR) yang akan Divestasi 40% Tol Layang MBZ
ILUSTRASI. Kendaraan melintas di sepanjang Tol MBZ, Bekasi, Jawa Barat.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melanjutkan program asset recycling dalam upaya mengoptimalkan portofolio bisnis pada tahun 2022. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis perusahaan.

Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan melakukan divestasi atas kepemilikan saham Jasa Marga di PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana membeberkan, divestasi sebesar 40% dari total 80% saham Jasa Marga kepada PT Marga Utama Nusantara (MUN) saat ini memasuki tahap penandatanganan conditional sale and purchase agreement of shares (CSPA) yang dilakukan pada Kamis (30/6) lalu.

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Jual 40% Saham Tol MBZ ke Anak Nusantara Infrastructure (META)

Lisye menyebut, penyelesaian transaksi masih akan bergantung kepada pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana yang diatur dalam CSPA. Penandatanganan CSPA merupakan langkah awal dan wujud komitmen kerja sama strategis antara Jasa Marga dan MUN dalam pengusahaan Jalan Layang MBZ, melalui PT JJC sebagai Badan Usaha Jalan Tol yang mengelola.

"Kami berharap, seluruh proses transaksi ini dapat terlaksana dengan lancar sesuai target, tentunya dengan selalu menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) pada setiap tahapannya, hingga penandatanganan sale and purchase agreement (SPA) sebagaimana yang direncanakan,” ungkap Lisye dalam keterbukaan informasi, Senin (4/7).

Mengutip website PT  Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Margautama Nusantara (MUN) merupakan unit usaha strategis yang menjadi perusahaan induk dari dua anak perusahaan, satu perusahaan asosiasi, dan satu anak perusahaan tidak langsung dalam pengelolaan jalan tol, yaitu PT BSD, PT BMN, PT JTSE, dan PT JLB.

Baca Juga: Melalui META, Grup Salim Akuisisi 40% Jalan Tol MBZ dari Jasa Marga Senilai Rp 4,39 T

Merujuk pemberitaan insight.kontan.co.id, saham JCC yang diakuisisi MUN dari Jasa Marga sebanyak 2.265.778 dengan harga transaksi sebesar Rp 1.778.638,51 per saham. Dengan demikia, total nilai transaksi akuisisi 40% saham JCC sebesar Rp 4,03 triliun.

Berdasarkan perjanjian, MUN akan memberikan tambahan imbalan atas akuisisi sebesar Rp 359 miliar yang harus dibayarkan sesuai dengan tingkat target penyesuaian tarif yang telah disepakati sebelumnya dengan tanggal long-stop pada 13 Desember 2024.

Dengan asumsi tambahan yang dibayarkan, maka harga transaksi akan disesuaikan menjadi Rp 1.937.082,98 per saham. Sehingga total nilai transaksi akuisis menjadi Rp 4,39 triliun.

Hingga tulisan ini dimuat, pihak manajemen JSMR masih belum bersedia untuk memberikan konfirmasi terkait nilai transaksi dari divestasi Jalan Tol Layang MBZ tersebut.

Baca Juga: Ramai-Ramai Membidik Proyek Infrastruktur di Wilayah IKN Nusantara

Head of Investment Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe memandang positif strategi asset recycling yang dilakukan JSMR. Dana yang didapat dari divestasi ini bisa diinvestasikan kembali ke proyek-proyek jalan tol yang sedang digarap maupun proyek baru yang akan dilelang pemerintah.

Kiswoyo juga menilai JSMR memiliki strategi korporasi yang matang dalam berinvestasi. Dengan return on equity (ROE) 20%, traffic lalu lintas di ruas tol yang digarap atau dioperasikan JSMR bisa padat dalam kurun waktu lima tahun.

"Ini jadi keunggulan Jasa Marga. Dia bisa menemukan dan menghitung bagaimana suatu ruas tol bisa punya ROE 20%. (Divestasi) ini bagus, karena butuh fresh money untuk investasi lanjutan," ujar Kiswoyo saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/7).

Dengan mobilitas masyarakat yang meningkat dan kembali normal, traffic tol JSMR pun bisa ikut terdongkrak. Kiswoyo meyakini, kondisi ini akan tercermin pada pertumbuhan laporan keuangan JSMR tahun 2022.

Baca Juga: Jasa Marga dan Wijaya Karya Teken Akta Jual Beli Saham Jasamarga Kunciran Cengkareng

Dia memberikan rekomendasi buy saham JSMR dengan target harga yang ditaksir bisa menyentuh Rp 5.000 per saham pada tahun ini. Adapun saham JSMR tidak bergerak di level Rp 3.500 pada perdagangan Senin (4/7) ini.

Senada, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat aksi korporasi ini bisa menjadi sentimen positif yang dapat meningkatkan performa JSMR. "Transaksi ini menjadi hal yang menarik, mengingat JSMR juga merupakan perusahaan BUMN yang sering dilirik investor," ujar dia.

Di samping berdampak bagi kinerja perusahaan, divestasi ini juga berpotensi mendorong penguatan harga saham JSMR. William pun memberikan rekomendasi buy on weakness saham JSMR dengan memperhatikan area support di Rp 3.220 dan resistance pada Rp 3.650.

Sedangkan untuk META yang akan mengakuisisi 40% saham Jalan Tol Layang MBZ, William memberikan rekomendasi speculative buy. Support berada di area Rp 110 dan resistance pada Rp 118.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×