Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengaku siap membagikan dividen dari tahun buku 2024. Meskipun begitu, nominal pasti pembagian dividen bakal menunggu keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada bulan Mei mendatang.
Direktur Keuangan INTP Sunnira Ly mengatakan, INTP bakal memberikan dividen dari tahun buku 2024. Namun, perseroan harus melihat kembali posisi kas terlebih dulu sebelum memutuskan besaran pembagiannya.
“Masih dalam asesmen. Kasnya masih ada dan akan kami bagikan sebagai dividen,” ujarnya dalam paparan publik kinerja INTP 2024, Selasa (25/3).
Sebagai informasi, INTP berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 2 triliun sepanjang 2024. Angka itu mencerminkan kenaikan 2,93% dibandingkan Rp 1,95 triliun pada tahun sebelumnya.
Pendapatan neto INTP meningkat 3,33% YoY menjadi Rp 18,54 triliun di tahun 2024. Pada tahun 2023, pendapatan INTP tercatat sebesar Rp 17,94 triliun.
Baca Juga: Indocement (INTP) Optimistis Kinerja di Tahun 2025 Terdorong oleh Program Pemerintah
Secara historis, Indocement memang rajin untuk membagi dividen dalam lima tahun terakhir. Dari tahun buku 2023, INTP membagikan dividen Rp 309 miliar dari laba bersih Rp 1,95 triliun.
Dari tahun buku 2022, INTP membagikan dividen Rp 549 miliar dari laba bersih Rp 1,84 triliun. Dari tahun buku 2021, INTP membagikan dividen Rp 1,74 triliun dari laba bersih Rp 1,78 triliun.
Dari tahun buku 2020, INTP membagikan dividen Rp 2,66 triliun dari laba bersih Rp 1,80 triliun. Dari tahun buku 2019, INTP membagikan dividen Rp 1,84 triliun dari laba bersih Rp 1,83 triliun.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas melihat, kinerja INTP yang tumbuh positif karena adanya penjualan domestik berhasil meningkat sebesar 7,5% sebesar 20,179 ribu ton. Angka itu berkontribusi 98% dari total penjualan.
“Di sisi lain, penjualan ekspor mengalami penurunan sebesar 45% tahun lalu,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (26/3).
Pendapatan INTP juga disokong oleh penjualan semen kepada pihak ketiga yang berkontribusi Rp 16,71 triliun tahun lalu, naik dari tahun 2023 yang sebesar Rp 16,19 triliun. Sedangkan penjualan beton siap pakai menyumbang Rp 1,56 triliun tahun 2024, naik dari tahun sebelumnya senilai Rp 1,36 triliun.
Di tahun 2025, INTP memiliki peluang untuk bisa tumbuh seiring proyeksi pertumbuhan penjualan semen domestik di kisaran 1%-3%. Sentimen pendorong bisa berasal dari program renovasi sekolah dan program 3 juta rumah per tahun yag bisa meningkatkan volume penjualan INTP.
Selain itu, ada juga dari regulasi terkait diskon PPN untuk pembelian rumah baru, pemangkasan suku bunga lebih lanjut dan inisiatif pemerintah lainnya yang bisa mendukung meningkatkan daya beli masyarakat.
“Sedangkan dari sisi tantangan berasal dari global masih terkait perang tarif dagang, tensi geopolitik, pelemahan rupiah, daya beli masyarakat yang lemah, pemangkasan anggaran infrastruktur, dan kondisi oversupply yang masih berlanjut,” paparnya.
Di sisi lain, saham INTP memang ada dalam tren penurunan. Harga saham INTP turun 35,14% sejak awal tahun (YTD) dan sudah amblas 76,38% sejak lima tahun lalu.
Menurut Sukarno, penurunan saham INTP lebih ke faktor valuasi harga. Padahal, kinerja INTP masih mampu tumbuh dengan baik setiap tahunnya, baik itu dari sisi topline maupun bottom line.
“Selain kekhawatiran oversupply semen domestik, valuasi INTP itu sendiri sudah terbilang overvalued pada saat sebelum mengalami penurunan signifikan,” ungkapnya.
Pada tahun 2018-2019, saham INTP diperdagangkan di price to earning (PE) ratio 59x-38x dan price to book value (PBV) 2,9x-3,03x.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Indocement (INTP) di Tengah Daya Beli yang Melemah
Sementara, posisi saat ini harga saham INTP diperdagangkan di PE ratio 8x dan PBV 0,72x, sehingga sudah tergolong undervalued. “Peluang untuk membaik dari posisi saat ini terbilang besar,” katanya.
Sukarno pun merekomendasikan trading buy untuk jangka pendek atau hold jika harga saham INTP bisa breakout ke level Rp 4.880 per saham. Target harganya bisa berpotensi ke Rp 5.200 per saham.
Selanjutnya: Kunjungi 10 Negara Ini untuk Dapatkan iPhone 16 dengan Harga Termurah
Menarik Dibaca: 7 Drakor dengan Rating Tertinggi dari IMDb, Ada When Life Gives You Tangerines
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News